Melihat pola candlestick merupakan salah satu analisis teknikal yang sering digunakan oleh trader. Selain karena kemudahannya dalam menganalisis, melihat pola candlestick juga dianggap cukup akurat dalam memberikan arah pengambilan keputusan trading. Nah, pada pembahasan kali ini kita akan membahas salah satu pola yang sering ditemui dalam grafik, yaitu pola piercing line. Yuk simak!
Apa Itu Pola Piercing Line?
Piercing Line adalah salah satu pola candlestick yang terbentuk dari dua buah candle, sehingga disebut pola candlestick double. Candle pertama merupakan candle Bearish, kemudian disusul oleh candle Bullish. Piercing Line dapat terbentuk karena harga Open candle kedua berada di bawah Close candle pertama, kemudian Close candle kedua melewati Close body pertama.
Proses Terbentuknya Pola Piercing Line
Proses terbentuknya piercing line diawali dengan terjadinya tren turun (downtrend) akibat dari banyaknya penjual yang mendominasi pasar dengan melakukan aksi jual, sehingga selama tren tersebut banyak dijumpai candlestick dengan warna merah (Bearish). Kemudian, Pada sesi berikutnya, terjadi gap turun karena harga dibuka sedikit di bawah penutupan kemarin.
Namun, setelah sesi perdagangan di buka, pembeli mendominasi pasar sehingga harga perlahan-lahan bergerak naik. Sampai akhir sesi penutupan pasar, harga bisa didorong ke atas walaupun belum mampu ditutup di atas pembukaan hari sebelumnya. Kondisi seperti inilah yang mendasari terbentuknya pola candlestick piercing line.
Biasanya pola ini dapat terbentuk karena rilis data penting maupun sentimen pasar yang membentuk pergerakan harga. Kabar positif biasanya akan menyebabkan sentimen bullish dan melahirkan optimisme sehingga mampu membuat harga bergerak naik lagi setelah beberapa kali mengalami penurunan pada periode candle sebelumnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa candlestick dengan pola Piercing Line biasanya mengindikasikan bahwa tren turun akan segera berakhir atau bisa juga disebut sebagai indikator bullish reversal. Sehingga, jika kamu menemukan pola semacam ini bisa saja ini merupakan potensi dan penanda awal terjadinya bullish reversal.
Syarat Terbentuknya Pola Piercing Line
Meskipun pada penjelasan di atas telah disebutkan bahwa pola Piercing Line tersusun atas candle bearish yang diikuti oleh candle bullish, akan tetapi pernyataan ini tidak bisa diambil mentah-mentah sebagai kesimpulan.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh 2 candle penyusun sehingga dapat disebut sebagai pola Piercing Line. Simak penjelasan di bawah ini!
1. Candle penyusun pola harus didahului candle bearish kemudian candle bullish, tidak terbalik atau dari jenis candle yang sama. Hal ini karena pola Piercing Line didahului oleh keadaaan downtrend atau bearish candle, kemudian muncul satu buah candle bullish sebagai penanda awal akan terjadinya reversal.
2. Level Open pada candle kedua harus memiliki gap dengan level Open pada candle pertama. Artinya, nilai Open antara candle kedua dan candle pertama harus memiliki selisih (misalnya 50 pips), sehingga terjadi gap.
3. Panjang body candle kedua harus masuk setidaknya setengah dari body candle pertama. Jika salah satu candle tidak memenuhi syarat tersebut, maka pola yang terbentuk tidak bisa disebut sebagai Piercing Line.
4. Sebaiknya, tunggu hingga muncul candle bullish berikutnya (candle ketiga) dengan High melebihi candle pertama.
Jika ketiga syarat tersebut telah terpenuhi, maka posisi trading yang dapat diterapkan adalah posisi Buy. Kamu bisa melakukan Buy saat itu juga maupun menggunakan Pending Order, yaitu Buy Limit atau Buy Stop.
Namun, untuk memastikannya lagi, kamu juga sebaiknya menggunakan indikator sebagai sinyal konfirmasi. Untuk mengetahui apakah suatu tren benar-benar akan berakhir, maka kamu dapat menggunakan indikator momentum. Salah satu indikator momentum yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD).
Selain MACD, kamu juga dapat menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) untuk mengetahui kondisi jenuh jual (oversold) di pasar. Kondisi oversold terjadi karena harga turun hingga level tertentu, sehingga trader akan berusaha melakukan aksi Buy untuk menaikkan harga pada saat itu.
Apabila momentum yang ditunjukkan oleh indikator RSI atau MACD menunjukkan posisi jenuh jual (oversold), kemudian muncul candle berpola Piercing Line, maka bersiap-siaplah untuk open posisi Buy. Jangan lupa untuk mengatur stop loss dan take profit berdasarkan rencana trading yang telah kamu buat.
Nah, itulah pembahasan mengenai pola piercing line yang mungkin dapat kamu manfaatkan untuk meraih keuntungan di pasar. Perlu diingat, sehebat-hebatnya seorang trader, pasar jauh lebih hebat. Pasar sangat fluktuatif dan analisis bisa saja salah. Oleh karena itu, aturlah manajemen risiko dengan baik. Yuk terus semangat!
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat belajar dan melihat analisis trading dari analis profesional. Yuk gabung dengan klik di sini!