Diamond Chart Pattern adalah formasi grafik lanjutan yang terjadi di pasar keuangan. Ini adalah salah satu formasi yang kurang dikenal oleh trader teknis dan investor. Banyak trader tidak begitu akrab dengan struktur atau aplikasi perdagangannya. Dalam artikel ini, kita akan menyelami secara spesifik tentang bagaimana cara trading dengan Diamond Chart Pattern. Yuk simak!
Mengenal Diamond Chart Pattern
Diamond Chart Pattern adalah bagian dari keluarga pola grafik klasik. Diamond Chart Pattern sering dikacaukan dengan pola Head & Shoulders. Meskipun ada kesamaan antara kedua formasi ini, ada beberapa perbedaan yang jelas antara kedua formasi tersebut.
Diamond Chart Pattern adalah pola grafik yang memiliki karakteristik pembalikan. Diamond Chart Pattern paling sering terjadi setelah fase tren yang berkepanjangan.
Ketika terjadi dalam konteks pasar bullish, pola tersebut disebut sebagai diamond top, atau bearish diamond pattern karena implikasi bearishnya. Sebaliknya, ketika terjadi dalam konteks pasar bearish, pola tersebut disebut diamond bottom atau bullish diamond pattern karena implikasinya yang bullish.
Bearish Diamond Pattern
Bearish diamond pattern dapat dilihat sebagai rangkaian ayunan harga naik turun yang menyerupai struktur formasi head and shoulders.
Lebih spesifiknya, bahu kiri dan kepala akan terhubung membentuk trendline, kepala dan bahu kanan akan terhubung membentuk trendline kedua. Ini melengkapi garis tren untuk bagian atas formasi bearish diamond pattern. Kemudian, untuk bagian bawah, kita akan menghubungkan swing lows di dalam trough yang akan membentuk bentuk V.
Mengacu pada ilustrasi di atas, kita dapat melihat kembali pola bearish diamond. Selain itu pada gambar di atas kami telah menunjukkan sinyal entri breakout yang dapat dimanfaatkan, bersama dengan level target untuk pola tersebut. Adapun sinyal sell dapat dilakukan ketika harga break dan ditutup di bawah garis kanan bawah yang merupakan support.
Beberapa trader mungkin lebih suka langsung melakukan sell ketika harga telah menembus support tanpa harus menunggu candle ditutup. Namun, perlu diingat bahwa ini akan menghasilkan lebih banyak false signal dibandingkan dengan menunggu kondisi breakout dan close.
Kamu dapat mengukur jarak puncak ke lembah di dalam struktur dan kemudian memproyeksikan jarak tersebut ke bawah dari titik breakout untuk target take profit atau exit.
Berikut adalah ringkasan aturan untuk memanfaatkan pola bearish diamond:
- Tren naik yang jelas harus ada sebelum formasi bearish diamond.
- Formasi diamond harus didefinisikan dengan jelas dengan empat garis tren yang terhubung satu sama lain, dan panjangnya relatif dekat satu sama lain.
- Masukkan order jual di pasar setelah break dan close di bawah garis tren miring ke atas di dekat penyelesaian pola.
- Stoploss harus ditempatkan pada swing high terbaru sebelum titik breakout.
- Level target akan dihitung berdasarkan jarak antara tertinggi dan terendah dalam struktur, dan memproyeksikannya ke bawah dari titik breakout. Level yang diproyeksikan ini akan bertindak sebagai titik exit atau take profit.
- Jika setelah melewati 50 candle, harga belum memicu stoploss atau level target profit, maka sebaiknya segera keluar dari posisi di pasar.
Bullish Diamond Pattern
Sekarang mari kita lihat kebalikan dari pola bearish diamond, yaitu pola bullish diamond. Umumnya, variasi pola bullish diamond terjadi dalam konteks tren turun. Biasanya kita akan melihat harga yang kuat bergerak lebih rendah, dan kemudian muncul fase konsolidasi yang membentuk pola ini.
Dalam hal ini, penampilannya akan mirip dengan formasi inverted head and shoulders. Kamu dapat menghubungkan puncak dan lembah di dalam struktur dengan cara yang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Setelah kita menggambar empat garis tren di sekitar struktur, dan dapat memastikan bahwa keempat garis tersebut memiliki ukuran yang cukup setara, kita akan dapat memvalidasi struktur sebagai pola bullish diamond.
Pada gambar di atas, kita dapat melihat bahwa formasi didahului oleh pergerakan harga ke bawah. Kemudian terdapat pergerakan naik turun dalam struktur diamond.
Sinyal masuk buy dapat dilakukan saat break dan close di atas garis kanan atas yang miring ke bawah. Sekali lagi, metode yang baik adalah menunggu candle break dan close, bukan hanya sekadar break. ini untuk mencegah terjadinya false signal.
Kamu dapat mengukur jarak puncak ke lembah di dalam struktur dan kemudian memproyeksikan jarak tersebut ke bawah dari titik breakout untuk target take profit atau exit.
Berikut adalah ringkasan aturan untuk memanfaatkan pola Bullish Diamond
- Tren turun yang jelas harus ada sebelum formasi bullish diamond.
- Formasi bullish diamond harus terdefinisi dengan jelas, dengan empat garis tren yang terhubung satu sama lain dan panjangnya relatif dekat satu sama lain.
- Masukkan order beli di pasar setelah break dan close di atas garis tren miring ke bawah di dekat penyelesaian pola.
- Stop loss harus ditempatkan pada swing low terbaru sebelum titik breakout.
- Level target akan dihitung berdasarkan jarak antara tertinggi dan terendah dalam struktur, dan memproyeksikannya ke atas dari titik breakout. Level yang diproyeksikan ini akan bertindak sebagai titik exit atau take profit.
- Jika setelah melewati 50 candle, stoploss atau level take profit belum juga tereksekusi, maka sebaiknya segera keluar dari posisi di pasar.
Nah, itulah pembahasan mengenai Diamond Chart Pattern yang tentunya dapat kamu manfaatkan untuk meraih peluang cuan di pasar. Jika kamu memiliki kesulitan atau pertanyaan seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub dengan klik di sini.