Kasus Covid-19 AS Melonjak ke Rekor Baru

Kasus Covid-19 AS melonjak jauh di atas puncak sebelumnya, ketika siswa kembali ke ruang kelas. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut!

Kasus Covid-19 AS melonjak jauh di atas puncak sebelumnya, ketika siswa kembali ke ruang kelas. Sementara itu, beberapa pekerja tetap di rumah setelah banyak yang terpapar virus corona varian Omicron. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut!

Kasus Covid-19 AS Capai Rekor Baru

Rata-rata tujuh hari kasus Covid-19 yang dilaporkan setiap hari di AS mencapai rekor pandemi 403.385 pada hari Minggu. Rawat inap untuk Covid-19 yang dikonfirmasi mencapai rata-rata tujuh hari di 97.855 pada hari Senin. Angka ini naik 41% dalam dua minggu terakhir.

Rawat inap di negara bagian New York meningkat, tetapi tetap kurang setengah dari tingkat puncaknya pada tahun 2020. Namun, Gubernur Kathy Hochul tetap bersikap tenang dengan mengatakan bahwa berdasarkan tinjauan data baru-baru ini, kasus-kasus tersebut tidak muncul separah yang mereka takuti.

Los Angeles County melaporkan lebih dari 20.000 infeksi Covid-19 baru pada hari Minggu untuk hari keempat berturut-turut, meningkat tajam dari 7.425 kasus yang dilaporkan Senin minggu sebelumnya. Akan tetapi, para pejabat mengatakan penghitungan itu kemungkinan terdistorsi karena penundaan laporan selama liburan akhir pekan Tahun Baru.

Kapasitas Menipis untuk Ruang Gawat Darurat

Kelompok-kelompok yang mewakili dokter dan perawat darurat di Massachusetts memperingatkan pada hari Senin bahwa ruang gawat darurat ada pada kapasitas kritis, dan mengatakan situasinya kemungkinan akan memburuk. Kelompok tersebut menyarankan orang-orang untuk tidak menggunakan ruang gawat darurat untuk pengujian rutin atau gejala ringan.

“Dalam beberapa hari dan minggu mendatang, kita akan melihat lebih banyak perawat, dokter, dan staf pendukung terinfeksi dan tinggal di rumah untuk mengisolasi dan sembuh”, kata Massachusetts College of Emergency Physicians dan Massachusetts Emergency Nurses Association.

Di Washington, dokter terkemuka untuk Kongres dan Mahkamah Agung mengirim surat pada hari Senin kepada anggota dan staf yang memperingatkan lonjakan kasus di Capitol. Dr. Brian P. Monahan menulis bahwa pusat pengujian Capitol telah melihat peningkatan angka positif tujuh hari menjadi lebih dari 13%, sebelumnya hanya kurang dari 1%.

Kebijakan Isolasi Negara-negara

Perancis menerapkan waktu isolasi yang lebih pendek untuk orang yang terpapar tetapi telah divaksinasi, ketika negara-negara Eropa terus menyesuaikan aturan isolasi mereka, sambil berusaha menjaga pekerja tetap tersedia di area vital seperti perawatan kesehatan.

Orang-orang yang telah divaksinasi di Prancis tetapi positif Covid-19, sekarang harus mengisolasi selama tujuh hari, bukan 10, dan dapat mengakhiri isolasi setelah lima hari jika mereka dites negatif dan tidak memiliki gejala selama 48 jam.

Di sisi lain, sejak 1 Januari, Italia telah mengecualikan orang yang divaksinasi dari karantina. Jerman juga memperdebatkan aturan karantina yang lebih longgar untuk pekerja kritis dan mereka yang telah mendapat suntikan vaksin.

Langkah tersebut menunjukkan upaya berkelanjutan dari pemerintah Eropa untuk menghindari lockdown bagi orang yang divaksinasi penuh, sambil memfokuskan pembatasan pada yang tidak divaksinasi. Mereka khawatir bahwa varian Omicron dapat menghentikan sebagian ekonomi jika sejumlah besar orang Eropa harus dikarantina di rumah.

Infeksi Covid-19 di Prancis meningkat, naik 131% selama seminggu terakhir menjadi rata-rata lebih dari 162.000 sehari. Sebagai tanggapan, Prancis memperketat beberapa aturan jarak sosial. Mulai Senin, mereka yang dapat bekerja dari jarak jauh harus bekerja dari rumah setidaknya tiga atau empat hari seminggu.

Nah, itulah sekilas berita mengenai perkembangan kasus covid-19 varian omicron yang semakin memprihatinkan. Dalam kondisi sekarang ini, inilah saat yang tepat untuk berinvestasi pada produk seperti forex dan emas. Yuk diskusikan bersama Mentor traderhub untuk mendapatkan konsultasi dan bimbingan dengan klik di sini.

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter