Dalam trading forex, terdapat berbagai macam peluang yang dapat dimanfaatkan dalam kondisi apa pun, tak terkecuali di masa pandemi ini. Hal tersebut dikarenakan adanya potensi keuntungan dua arah yang memungkinkan trader dapat meraih profit ketika harga turun maupun naik.
Namun, untuk memanfaatkan peluang tersebut, kita sebagai trader sebaiknya menyusun strategi agar peluang tersebut dapat kita manfaatkan dengan baik. Di masa pandemi ini, tentunya kita juga harus menyesuaikan strategi yang kita lakukan.
Kita semua ketahui, bahwa terdapat berbagai macam kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi di pasar. Di masa pandemi ini pun juga seperti itu, kita bisa mencari peluang-peluang dari kemungkinan-kemungkinan yang disebabkan oleh pandemi. Nah, di bawah ini akan dijelaskan mengenai strategi dari skenario atau kemungkinan pasca corona yang dapat kamu manfaatkan. Yuk simak!
V-shaped Recovery
V-shaped recovery merupakan skenario yang dapat dimanfaatkan trader di masa pandemi ini. Skenario ini dapat dimanfaatkan trader ketika ekonomi terjun bebas ke area resesi lalu kembali bangkit dalam akselerasi yang cepat. Para trader akan mencari posisi buy ketika harga mengalami penurunan yang tajam dan melakukan profit-taking saat situasi menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Skenario pasca Corona ini diyakini bisa terjadi apabila langkah karantina yang diterapkan di berbagai negara menunjukkan dampak cepat dan mampu memperlambat penyebaran virus secara signifikan. Banyaknya pengumuman kesuksesan vaksin Corona dari berbagai negara mungkin dapat mendukung terwujudnya skenario ini.
Menurut John Hardy, Kepala Strategi FX dari Saxobank, skenario ini bisa saja terjadi akan tetapi pemulihan masih akan menemui hambatan. Meskipun begitu, kebijakan rate cut dan stimulus fiskal berskala besar yang sebelumnya diterapkan akan mulai menampakkan efek dan menopang sentimen pasar untuk menciptakan pemulihan berbentuk V.
Menariknya, sebagian besar pemulihan ekonomi yang pernah terjadi menunjukkan V-shaped recovery, terutama apabila faktor pendorongnya bersifat eksternal seperti suatu krisis. Hal ini sesuai dengan anggapan “semakin keras jatuhnya, maka semakin kuat pemulihannya”. Situasi pasca bubble dot com adalah contoh nyata V-shaped recovery.
Sayangnya, pemulihan itu hanya berlangsung sesaat karena kemudian diikuti oleh insiden 9/11. International Monetary Fund (IMF) adalah salah satu pihak yang meyakini jika V-shaped recovery akan menjadi skenario pasca Corona. Namun, sebelum tanda pemulihan terkonfirmasi, memilih logam mulia sebagai aset safe haven bisa menjadi solusi ideal.
U-Shaped Recovery
U-shaped recovery pada dasarnya sama dengan V-shaped Recovery . Namun, U-Shaped Recovery membutuhkan waktu yang lebih lama karena terdapat pergerakan mendatar yang berkepanjangan ketika kondisi mencapai bottom di sesi pertengahan.
Ketika penanganan virus Corona membutuhkan waktu yang lebih lama dari perkiraan dan market bertahan dalam kondisi saat ini secara terus-menerus, maka kita akan memasuki resesi yang tak jauh berbeda dari krisis 2007-2009 (atau bahkan lebih parah).
John Hardy dari Saxobank berpendapat bahwa upaya pemberian stimulus dari pemerintah berbagai negara bisa jadi berpotensi tak memiliki pengaruh banyak terhadap pemulihan aktivitas ekonomi. Pasalnya, risiko penyebaran infeksi virus Corona gelombang dua masih menjadi kekhawatiran berbagai pihak. Namun begitu pemulihan mulai berayun ke arah atas, maka kenaikan yang terjadi bisa lebih signifikan dari V-shaped recovery.
Beberapa pengamat mencermati jika U-shaped recovery merupakan skenario pemulihan yang paling sehat. Meski butuh waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan atau bahkan satu tahun penuh. Hal tersebut karena dalam skenario ini pemulihan ekonomi akan terjadi secara bertahap.
Masa pemulihan pasca krisis finansial 2007-2009 menjadi salah satu contoh U-shaped recovery di era modern. JP Morgan, ING, CNBC, dan 50 ekonom yang disurvei Reuters adalah kelompok pakar yang meyakini jika U-shaped recovery akan terbentuk pasca Corona.
L-shaped recovery
L-shaped recovery merupakan skenario terburuk yang bisa terjadi pasca Corona. Dilihat dari formasinya, skenario ini sebenarnya tak bisa dikatakan sebagai “recovery” karena tak mengindikasikan pemulihan. L-shaped recovery bisa terjadi apabila dunia tak sanggup mengatasi penyebaran virus Corona.
Skenario ini terjadi apabila virus corona menyebar begitu parahnya dan berbagai negara tak akan sanggup menghadapi ini. Hal tersebut akan menyebabkan kehancuran ekonomi seperti yang terjadi pada era Great Depression. Kebijakan longgar bank sentral dan stimulus pemerintah tak sanggup mencapai usaha-usaha kecil menengah, pengangguran terus melonjak, dan sinyal pemulihan tak akan muncul.
Di Amerika Serikat, skenario ini belum pernah terjadi. Namun, Jepang telah menjalani L-shaped recovery sejak terperosok ke jurang resesi di akhir 1980-an. Faktanya, perekonomian negara itu butuh waktu hampir 20 tahun untuk pulih dan tak pernah bisa mencapai tingkat pertumbuhan sebelum resesi.
Barclays meyakini jika L-shaped recovery bisa menjadi salah satu skenario pasca Corona. Satu-satunya langkah rasional yang bisa diambil dalam situasi ini adalah untuk buy JPY dan emas sambil berdoa dan berharap yang terbaik.
Nah, itulah beberapa strategi yang dapat dimanfaatkan dari beberapa skenario pasca corona. Strategi tersebut mungkin dapat membuat kamu berjaga-jaga dan menjadi lebih siap dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat belajar dan melihat analisis trading dari para analis internasional. Yuk klik di sini!