Selain Produk-produknya yang Keren, Potensi Untung dari Saham Apple Juga Tidak Kalah Keren

Perusahaan yang satu ini pastinya telah dikenal di berbagai belahan dunia. Apple Inc merupakan perusahaan teknologi yang berpusat di California.

Perusahaan yang satu ini pastinya telah dikenal oleh orang-orang di berbagai belahan dunia. Apple Inc merupakan perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California. Perusahaan ini merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, dan layanan daring. 

Perangkat keras yang diproduksi Apple meliputi telepon pintar iPhone, komputer tablet iPad, komputer pribadi Mac, pemutar media portabel iPod, jam pintar Apple Watch, pemutar media digital Apple TV, dan pengeras suara pintar HomePod. 

Perangkat lunak yang diproduksi Apple meliputi sistem operasi mac OS dan iOS, pemutar media iTunes, penjelajah web Safari, serta perangkat kreativitas dan produktivitas iLife dan iWork. Berbagai aplikasi profesional ciptaannya seperti Final Cut Pro, Logic Pro, dan Xcode. Selain itu, layanan daringnya meliputi iTunes Store, iOS App Store, Mac App Store, Apple Music, dan iCloud.

Produk-produk ciptaannya tersebut seperti telah menarik beribu-ribu pasang mata. Banyak orang pasti menggunakan produk-produk ciptaannya ini untuk mendukung produktivitas sehari-hari. Tak jarang juga yang mendambakan untuk memiliki produk-produk ciptaan perusahaan ini.

Tentunya kesuksesan Apple Inc ini dilalui jalan yang cukup panjang. Perusahaan ini didirikan oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Pada awalnya, kantornya hanya merupakan sebuah garasi. Namun, berkat inovasi-inovasi yang dikembangkan, nama Apple Inc menjadi sepopuler sekarang ini.

Memasuki tahun 2000-an, Apple berhasil menjadi sebuah brand yang banyak diminati karena inovasi-inovasi yang mereka lakukan. Berawal dari iPod yang dirilis tahun 2001, lalu iPhone yang menggemparkan dunia tahun 2007, serta dilanjutkan oleh tren tablet bernama iPad dan diikuti oleh produk-produk lainnya.

Pendapatan tahunan global Apple mencapai $229 miliar pada tahun fiskal 2017. Hal tersebut membuat Apple berhasil menjadi perusahaan teknologi informasi terbesar di dunia berdasarkan pendapatannya.

Pada Agustus 2018, Apple menjadi perusahaan terbuka AS pertama yang nilainya di atas US$1 triliun. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 123.000 karyawan purna waktu dan memiliki 504 toko ritel di 24 negara per 2018. Pada Januari 2018, lebih dari 1,3 miliar produk Apple dipakai secara aktif di seluruh dunia. Perusahaan ini berhasil memiliki pelanggan dengan kesetiaan merek yang sangat tinggi dan berkali-kali diberi gelar merek paling bernilai di dunia. 

Saham Apple Inc

Sampai saat ini, ciptaan produk-produk besutan Apple Inc selalu ramai peminat. Hal ini juga mendorong para pelaku pasar untuk berbondong-bondong ingin merasakan keuntungan dari kemajuan perusahaan ini dengan membeli sahamnya.

Saham Apple inc melonjak tajam ke level tertinggi sejak September 2020 lalu, setelah sebuah laporan mengatakan Apple berencana meningkatkan produksi iPhone sebesar 30% pada paruh pertama 2021.

Kenaikan ini juga disebabkan karena para investor berbondong-bondong membeli sahamnya. Bahkan, salah satu investor legendaris, Warren Buffet, juga tak ingin ketinggalan untuk merasakan peluang keuntungan dari saham perusahaan Apple inc ini. 

Perusahaan Buffett, Berkshire Hathaway, meraup keuntungan sebesar US$ 40 miliar atau setara 589+- triliun rupiah pada tahun 2020 lalu berkat investasi di Apple inc. Investasi Buffett dalam saham perusahaan Apple inc ini membantu perusahaan miliknya, Berkshire Hathaway, menghadapi wabah virus corona ketika instrumen bisnis lainnya sedang mengalami tekanan yang besar.

Awal mulanya, Buffet hanya membeli 10 juta saham Apple pertamanya pada tahun Mei 2016. Kemudian dalam kurun waktu empat tahun, Buffett meningkatkan jumlahnya menjadi 245 juta saham. Hal ini sekaligus membuat perusahaan Buffet, Berkshire Hathaway, menjadi pemegang saham terbesar kedua saham Apple di belakang Vanguard.

Perusahaan investasi bank asal Amerika Serikat, Morgan Stanley, juga memprediksi harga saham Apple akan terus mengalami peningkatan di tahun 2021 ini. Tim analis Morgan Stanley yang dipimpin Katy Huberty mengatakan, saham Apple masih akan memiliki peringkat bagus yang didukung oleh persepsi pelaku pasar bahwa sektor teknologi masih terlihat menarik sepanjang tahun ini.

Morgan Stanley memprediksi pendapatan dan laba kuartalan Apple akan mencapai rekor tertingginya pada triwulan I 2021. Bank tersebut yakin bahwa pertumbuhan pendapatan Apple bisa menembus dua digit. Terlebih, Analis tersebut juga percaya bahwa saham ini sangat cocok untuk investasi jangka panjang.

Bagaimana Cara Trading Saham Apple Inc?

“Duh jadi ingin investasi di saham Apple agar dapat kebagian profit dari kesuksesannya di tahun ini. Tapi bingung mau investasi dimana”

Sekarang tak perlu khawatir lagi! TraderHUBmenyediakan untuk Anda yang ingin trading saham-saham internasional loh, termasuk Apple!

Anda dapat mulai investasi saham Apple bersama kami dengan Contracts for Difference (CFD) yang memiliki banyak sekali keunggulan. Tentunya, Contracts for DIfference (CFD) ini berpatokan langsung dengan pergerakan harga saham Apple.

“Tapi saya takut kalau harganya sudah tinggi dan suatu saat nanti mengalami penurunan”

Tenang saja! Dengan adanya Contracts for Difference (CFD) memungkinkan Anda untuk mendapatkan potensi keuntungan dua arah, baik ketika harga sedang mengalami kenaikan, maupun ketika harga sedang mengalami penurunan.

Dengan adanya keuntungan dua arah, Anda dapat menjadikan CFD ini sebagai sarana lindung nilai. Selain itu, dalam CFD juga terdapat sistem leverage yang memungkinkan Anda untuk bertransaksi dengan potensi keuntungan yang lebih besar dari modal yang Anda miliki.

Tak hanya itu saja, kami juga memiliki para konsultan profesional yang siap memberikan bimbingan, serta analis internasional yang siap memberikan pelatihan dan analisis-analisis pasar. Yuk mulai trading saham Apple bersama kami! Tentukan jalan kesuksesan Anda bersama kami sekarang! 

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter