Dalam dunia finansial termasuk forex, terdapat istilah yang dinamakan “Black Swan”. Istilah ini merupakan momok menakutkan bagi kalangan trader atau investor dan dapat menghancurkan dunia finansial.
Sebenarnya apa itu Black Swan? Mengapa Black Swan merupakan momok menakutkan di kalangan trader?
Nah, bagi kamu yang sedang mencari informasi mengenai Black Swan, tenang saja! Di bawah ini akan dijelaskan mengenai Black Swan dan beberapa contoh peristiwa Black Swan yang mungkin dapat menambah pengetahuan kamu tentang dunia finansial. Yuk simak!
Pengertian Black Swan
Secara umum, Black Swan merupakan istilah dalam dunia finansial yang menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian di luar dugaan atau tidak pernah diprediksi sebelumnya. Peristiwa ini berdampak besar dan membuat kerusakan, terutama di sektor finansial.
Istilah Black Swan pertama kali muncul pada abad ke-17. Istilah ini dinamakan Black Swan/ Angsa Hitam dikarenakan pada saat itu bangsa Eropa memiliki persepsi bahwa semua angsa berwarna putih. Kemudian, pada suatu hari mereka melihat seekor angsa berwarna hitam yang tidak pernah mereka temui sebelumnya.
Sebenarnya, angsa hitam memang ada keberadaannya. Akan tetapi sangat jarang dan pada umumnya angsa hitam hidup di alam liar. Fenomena angsa hitam ini kemudian dianalogikan menjadi “peristiwa yang tidak terduga” dan digunakan dalam dunia finansial.
Perkembangan Istilah Black Swan
Seiring berjalannya waktu, istilah Black Swan dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb, yaitu seorang profesor di bidang keuangan, penulis, dan mantan trader di Wall Street.
Istilah ini dipopulerkan lewat bukunya “The Black Swan” yang ditulis pada tahun 2007, satu tahun sebelum krisis keuangan yang terjadi pada tahun 2008.
Nassim Nicholas Taleb menjelaskan dalam bukunya bahwa fenomena Black Swan merupakan peristiwa yang tidak pernah dapat diprediksi. Akan tetapi, tidak semua fenomena besar disebut dengan Black Swan.
Menurutnya, suatu fenomena dapat dikatakan Black Swan apabila fenomena tersebut terjadi di luar perkiraan, memiliki dampak besar terhadap sektor finansial global, dan orang-orang akhirnya akan menyadari bahwa fenomena tersebut seharusnya bisa diprediksi atau diperkirakan sebelumnya.
Beberapa Contoh Peristiwa Black Swan
1. Krisis Keuangan Asia
Krisis keuangan Asia terjadi pada tahun 1997. Fenomena ini bermula ketika ekonomi Thailand terguncang dan berdampak ke negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Akibat fenomena ini, terjadi panic selling terhadap mata uang atau aset-aset Asia.
Fenomena ini sangat berdampak besar untuk Indonesia. Pada saat itu, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi hingga 600% terhadap dolar Amerika.
Selain itu, fenomena ini juga menyebabkan banyaknya bank swasta nasional yang tutup, sehingga memaksa Bank Indonesia untuk memberikan kredit dalam jumlah besar kepada bank-bank yang masih ada untuk mencegah krisis yang semakin parah.
2. Bubble dotcom
Perkembangan internet pada tahun 1990-an di Amerika Serikat memunculkan tren pasar yang begitu melonjak dari segi teknologi. Banyak lahirnya perusahaan berbasis teknologi yang memanfaatkan internet dan berhasil, sehingga pelaku-pelaku pasar bersikap optimis dan percaya akan ada era ekonomi baru dari kemajuan teknologi ini.
Namun, lahirnya perusahaan-perusahaan tersebut hanya terkesan “mengikuti trend” saja tanpa diiringi oleh pengelolaan finansial yang baik. Hingga pada akhirnya, hal ini menjadi peristiwa gelembung ekonomi dan puncak gelembung pecah ketika Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan.
Pada kondisi ini, banyak pemberitaan perusahaan teknologi yang mengalami kerugian karena tidak dapat mengelola keuangan dengan baik. Akibatnya, terjadi penjualan saham secara besar-besaran dan mengakibatkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan runtuh satu persatu.
3. Krisis Keuangan Global
Krisis keuangan global terjadi pada tahun 2008. Krisis ini berawal dari negara Amerika Serikat dan berdampak besar ke negara-negara lain. Pada saat itu ekonomi Amerika mengalami resesi. Angka pengangguran mencapai titik tertinggi dalam 16 tahun terakhir, yaitu sebesar 7,2%.
Selain itu, peristiwa ini juga menyebabkan Dow Jones jatuh pada tahun 2009 ke titik terendah sejak April 1997. Banyak bank yang mengalami kerugian, hingga akhirnya memaksa The Fed dan Kongres menyediakan dana talangan yang besar. Setelah itu kondisi pasar pun mulai membaik dan ekonomi perlahan mulai pulih.
4. Krisis Ekonomi Global Akibat Pandemi Corona (2020)
Pandemi corona juga merupakan peristiwa Black Swan yang sedang terjadi sekarang ini. Pandemi ini berdampak besar ke berbagai sektor. Sektor yang terdampak cukup besar ialah sektor ekonomi. Segala aktivitas ekonomi mengalami penurunan hingga menyebabkan ekonomi dunia mengalami keterpurukan.
Hingga memasuki awal tahun 2021, pandemi corona masih ramai di beberapa Negara, termasuk Indonesia. Segala upaya telah dilakukan oleh berbagai negara, seperti lockdown, karantina, pembatasan perjalanan dan lain-lain.
Peristiwa ini juga menyebabkan bursa saham Amerika mengalami koreksi tajam. Selain itu, pada pekan kedua Maret 2020, kinerja pasar modal Indonesia juga mengalami penurunan hingga 10,75% dan kapitalisasi pasar menurun hingga 10%. Tentunya, hal ini tidak hanya berdampak di Amerika dan Indonesia saja, melainkan juga di berbagai negara.
Nah, itulah informasi mengenai Black Swan dan beberapa peristiwa Black Swan. Semoga pandemi yang sedang terjadi sekarang ini segera selesai dan ekonomi global segera membaik. Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub.
Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan para trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat melihat analisis-analisis trading dari para analis Internasional. Bagi kamu yang ingin bergabung, yuk klik di sini!