Selama dua dekade terakhir, pasar forex telah berkembang menjadi tempat keuangan terbesar di dunia. Menurut Survei Triennial Bank of International Settlements (BIS), pasar forex secara teratur mencatat omset harian rata-rata lebih dari $5,0 triliun. Mengingat ukuran dan luasnya yang sangat besar, volatilitas forex dapat melonjak karena banyak alasan. Apa saja? Yuk simak!
Acara Global & Pasar Forex
Dalam hal peristiwa penggerak pasar, pemilihan sering kali menempati urutan teratas. Apakah merujuk pada Referendum Brexit 2016 atau kontes kepemimpinan di AS, Inggris, atau Jepang, dampak pada pasar dunia setelah pemilihan bisa sangat besar.
Misalnya, setelah keputusan mengejutkan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa pada Juni 2016, GBP/USD bergerak mengejutkan 1800 pips dalam satu hari, 50% lebih tinggi dari kisarannya selama enam bulan sebelumnya.
Selain peristiwa geopolitik seperti pemilihan umum, indikator ekonomi rutin seperti PDB dan neraca perdagangan dapat sangat mempengaruhi nilai tukar suatu negara. Jika kamu tertarik untuk menjadi trader forex yang sukses, maka meluangkan waktu untuk mempelajari bagaimana peristiwa global dapat mempengaruhi pasar forex adalah suatu keharusan.
Kebijakan Bank Sentral
Ketika berbicara tentang penggerak pasar forex utama, kebijakan moneter mungkin adalah yang paling penting. Kebijakan moneter dilakukan oleh otoritas bank sentral suatu negara. Umumnya, kebijakan bank sentral yang paling diperhatikan trader adalah prospek tentang kebijakan suku bunga.
Bank sentral akan mengontrol perekonomian dengan kebijakan suku bunganya. Secara umum, kenaikan suku bunga akan menguntungkan mata uang yang mendasarinya, sementara penurunan suku bunga cenderung menyebabkan kelemahan pada mata uang yang bersangkutan.
Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB suatu negara adalah representasi dari kegiatan ekonomi dan pertumbuhan. Pada dasarnya, angka PDB yang lebih tinggi mewakili lebih banyak output ekonomi, sementara nilai yang lebih rendah menunjukkan aktivitas yang lebih sedikit.
Menurut studi tahun 2020 dari International Monetary Fund (IMF) , Amerika Serikat (US$20,49 triliun), China (US$13,4 triliun), dan Jepang (US$4,97 triliun) adalah tiga pemimpin global dalam PDB.
Meskipun penting untuk menilai kesehatan dan kekuatan suatu negara secara keseluruhan, angka PDB mungkin tidak mengarah pada pergerakan pasar yang dramatis, karena data biasanya dirilis lebih dari sebulan (dan seringkali dua atau tiga bulan) setelah periode waktu yang relevan.
Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran suatu negara adalah representasi dari orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan relatif terhadap yang memiliki kerja. Tingkat pengangguran yang tinggi biasanya menyertai siklus resesi dan pertumbuhan PDB yang lamban, sementara tingkat pengangguran yang rendah menandakan kinerja ekonomi yang kuat.
Tingkat Inflasi
Inflasi mengukur kenaikan harga konsumen dan produsen. Bank sentral terutama berupaya mengelola inflasi dengan menaikkan suku bunga, yang dapat membatasi dampak devaluasi mata uang. Dua metrik utama yang digunakan untuk menempatkan inflasi ke dalam konteks adalah Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI).
Baik inflasi maupun pengangguran merupakan area fokus utama bagi bank sentral, sehingga reaksi pasar selanjutnya sering dilihat melalui kedua faktor ini. Dengan kata lain, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan angka pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan menunjukkan bahwa bank sentral mungkin lebih mungkin menaikkan suku bunga, yang mengarah pada penguatan mata uang yang mendasarinya.
Geopolitik
Berbeda dengan sebagian besar faktor ekonomi, penggerak pasar geopolitik biasanya lebih jarang muncul. 2020 telah membawa beberapa peristiwa ini, mulai dari pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya hingga pemilihan presiden AS yang dijadwalkan. Masing-masing memiliki dampak besar pada pasar forex melalui peningkatan volatilitas.
Peristiwa Politik
Sebagai aturan umum, pasar forex tidak menyukai ketidakpastian politik. Seperti yang kami sebutkan di atas, pengesahan Referendum Brexit 2016 memberikan tekanan ekstrem pada poundsterling Inggris (GBP). Di tengah ketidakpastian, pound jatuh ke level yang tidak terlihat sejak 1985. 2019 membawa contoh lain dari volatilitas tahun pemilu, dengan Argentina secara drastis membatasi akses dolar AS untuk membatasi kejatuhan pasar mata uang domestik.
Bencana Alam
Badai, gempa bumi, dan kebakaran hutan muncul kembali secara tak terduga dan dapat memiliki konsekuensi keuangan yang parah. Sebagai ilustrasi, kebakaran hutan Australia pada akhir 2019 dan awal 2020 memiliki dampak ekonomi dan pasar mata uang yang dramatis.
Dengan kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran dolar Australia, Reserve Bank of Australia (RBA) dengan cepat mengadopsi kebijakan yang lebih mendukung. Selanjutnya, serangkaian penurunan suku bunga RBA mengirim dolar Australia secara signifikan lebih rendah vs dolar AS, menyoroti interaksi antara peristiwa ekonomi dan geopolitik.
Krisis Kemanusiaan
Perang, serangan teror, dan pandemi dapat berdampak buruk pada ekonomi dan mata uang negara-negara yang terkena dampak. Salah satu contoh utama dari krisis kemanusiaan global adalah pandemi virus corona (COVID-19) yang baru pada tahun 2020.
Karantina yang meluas, larangan bepergian, dan penutupan dengan cepat membuat ekonomi dunia berputar-putar. Pada saat awal muncul, di antara mata uang yang paling terpukul adalah dolar AS, yang jatuh ke posisi terendah multi-tahun menyusul penerapan kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) agresif FED dan kebijakan fiskal agresif dari Washington.
Nah, itulah kira-kira sekilas pembahasan mengenai peristiwa-peristiwa global dan pengaruhnya terhadap pasar forex. Pada dasarnya, semua peristiwa-peristiwa global ini bisa kita manfaatkan untuk berinvestasi di pasar forex dan gold. Yuk diskusi bersama mentor traderhub dengan klik di sini.