Pivot point adalah indikator yang berguna untuk menentukan level di mana sentimen pasar dapat berubah dari bullish menjadi bearish atau sebaliknya. Umumnya dilihat sebagai penanda support dan resistance, pivot point banyak digunakan oleh trader harian di pasar forex. Trader ini menggunakan pivot point untuk menentukan level entry, exit, stop dan profit taking. Untuk lebih jelasnya, yuk simak!
Menghitung Pivot Point
Pivot point membantu dalam mengidentifikasi potensi level support dan resistance. Poin-poin ini dapat sesuai dengan garis tren, level Fibonacci, moving average, harga tertinggi/terendah atau penutupan sebelumnya, dan banyak lagi indikator lainnya, tergantung pada filosofi masing-masing trader.
Tingkat pivot mengasumsikan bahwa tren atau korelasi dapat diidentifikasi dari data sesi sebelumnya. Jadi, rumus dasar untuk menghitung titik pivot adalah mencari rata-rata harga tertinggi, terendah, dan penutupan pada hari atau sesi sebelumnya. Titik pivot ini kemudian digunakan untuk menghitung perkiraan level support dan resistance untuk hari perdagangan saat ini.
Resistance Pertama = (2x Pivot Point) – Rendah (periode sebelumnya)
Support Pertama = (2 x Pivot Point) – Tinggi (periode sebelumnya)
Resistance Kedua = (Pivot Point – Support Pertama) + Resistance Pertama
Support Kedua = Pivot Point – (Resistance Pertama – Support Pertama)
Resistance Ketiga = (Pivot Point – Support Kedua) + Resistance Kedua
Support Ketiga = Pivot Point – (Resistance Kedua – Support Kedua)
Sekarang, jika seorang trader melihat level pivot bertahan, mereka mungkin menemukan beberapa peluang trading yang bagus. Misalnya, jika harga mendekati level resistance atas, seseorang dapat menjual pasangan dan menempatkan stop loss tepat di atas resistance. Demikian pula, jika levelnya mendekati level support, seseorang dapat membeli dan meletakkan stop loss tepat di bawah resistance.
Menggunakan Pivot Point
Di masa sekarang ini, ketika trading intra-hari lebih bergejolak dan berombak, pivot tengah dianggap kurang signifikan dan level pivot pertama dan kedua bekerja paling baik di pasar.
Di pasar yang terikat rentang: Level pivot berfungsi sebagai target yang baik dan level entri untuk kelemahan beli dan kekuatan jual.
Di pasar yang umumnya bullish : Level pivot 1 dan 2 berguna untuk membeli kelemahan intraday di pasar bullish. Dalam skenario seperti itu, trader dapat mengatur level beli beberapa poin di atas dan stop loss beberapa poin di bawah dengan target yang ditetapkan pada level tinggi pivot 1 atau 2 .
Di pasar yang umumnya bearish : Level tinggi pivot 1 dan 2 sangat bagus untuk menjual kekuatan intraday di pasar bearish. Trader dapat mengatur level jual beberapa poin di bawah dan stop loss beberapa poin di atas pivot. Sekarang, target dapat ditetapkan pada level rendah pivot ke-1 atau ke-2.
Di pasar bullish atau bearish yang kuat : Level pivot dapat digunakan sebagai penembusan di pasar tersebut. Trader sekarang dapat membeli pada penembusan pivot tinggi atau menjual pada penembusan pivot rendah.
Teknik terbaik untuk menggunakan pivot adalah menggunakannya bersama dengan Fibonacci atau indikator lainnya. Ini karena suatu indikasi menjadi lebih penting bila didukung oleh alat atau indikator lain. Pivot sangat berguna di pasar dengan jumlah volatilitas yang baik, tetapi tidak ekstrem. Untuk perdagangan intra-hari, pivot harian berguna.
Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai pivot point. Bagi kamu yang ingin belajar trading lebih lanjut, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat belajar trading melalui kelas trading atau private consultation bersama mentor profesional kami. Yuk gabung sekarang dengan klik di sini.