Dalam trading banyak sekali teknik yang dapat digunakan oleh para trader untuk mendapatkan profit konsisten di setiap harinya. Setiap trader mempunyai selera atau gaya masing-masing dalam menerapkan teknik tradingnya.
Salah satu teknik trading yang dilakukan oleh para trader adalah teknik scalping. Sebenarnya apa teknik scalping itu? Bagaimana cara penerapannya?
Nah, buat kamu yang sedang mencari informasi mengenai teknik scalping ini, tenang saja! Di bawah ini akan dijelaskan mengenai teknik scalping. Yuk simak!
Pengertian Teknik Scalping
Dalam trading forex, scalping merupakan teknik yang dilakukan oleh scalper (sebutan untuk trader yang melakukan scalping) untuk mengambil keuntungan kecil tetapi konsisten dengan cara memanfaatkan pergerakan pasar yang volatil.
Seorang scalper hanya melakukan trading secara singkat dengan target keuntungan yang kecil. Akan tetapi ia berulang kali keluar-masuk pasar, sehingga keuntungan-keuntungan kecil yang ia dapatkan tersebut apabila dikumpulkan akan menjadi keuntungan yang besar.
Untuk menggunakan teknik ini, seorang scalper dituntut untuk dapat sigap mengambil keputusan dan mencari peluang dari pergerakan pasar. Selain itu, seorang scalper juga harus selalu memantau layar monitor untuk mencari peluang atau untuk bereaksi terhadap hal yang mungkin saja tidak sesuai dengan prediksi.
Teknik ini juga menuai banyak kontra. Bagi sebagian broker ada yang tidak memperbolehkan aktivitas scalping pada platform mereka. Hal tersebut mungkin dikarenakan akan menimbulkan overload pada server akibat aktivitas keluar-masuk pasar yang terlalu sering.
Ada juga yang menyebutkan bahwa scalping dapat memberikan celah untuk menipu broker. Oleh karena itu, bijaklah jika ingin menggunakan teknik ini agar tidak merugikan berbagai pihak.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Scalping
Dalam teknik scalping, pada saat ingin open posisi, scalper harus mengetahui terlebih dahulu arah tren yang sedang terjadi. Scalper dapat mengetahui arah tren dengan melihat level high dan level low.
Dengan melihat level-level ini, scalper dapat menyimpulkan tren tersebut sedang mengalami uptrend atau mengalami downtrend.
Jika sudah mengetahui arah tren, scalper harus mencari momen yang tepat untuk open posisi. Dalam scalping biasanya scalper memilih antara menggunakan strategi retracement atau strategi breakout.
Dalam uptrend, strategi retracement fokus pada teknik pullback, yaitu pada saat harga bergerak kembali ke arah trend semula setelah retrace, lalu scalper akan melakukan buy pada level harga yang paling rendah.
Sedangkan, pada strategi breakout, scalper hanya akan buy ketika harga pasar telah menembus level resistance dan akan membentuk level higher high baru.
Hal terakhir yang harus dilakukan yaitu seorang scalper harus menentukan target profit dan loss yang akan ia terima. Hal ini untuk mencegah risiko yang mungkin saja bisa terjadi karena teknik scalping tidak selalu berhasil dilakukan. Oleh karena itu, teknik ini membutuhkan persiapan dan kesigapan yang matang.
Nah, itulah pembahasan mengenai teknik scalping. Bijaklah dalam memilih strategi sebelum melakukan trading! Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi trading lainnya, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub.
Di forum traderhub kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat melihat analisis-analisis dari para analisis internasional. Untuk bergabung, yuk klik di sini!