Dalam beberapa tahun terakhir, membicarakan investasi di sosial media terasa semakin lumrah. Akses internet yang semakin luas membuat semakin terbukanya informasi tentang investasi mulai dari pemula hingga ahli.
Ragam instrumen investasi semakin mudah dipahami dan dapat diakses melalui internet. Ketika kita mampu berinvestasi dengan cermat dan bijak, maka kita akan mendapatkan return yang sangat menjanjikan.
Memasuki bulan Maret lalu, pandemi korona mulai merebak di Indonesia dan dunia. Hal ini menyebabkan perubahan secara signifikan pada kehidupan semua orang mulai dari mobilitas yang terbatas, batas antar negara yang ditutup hingga penurunan daya beli masyarakat termasuk investasi.
Jika kita bertanya kepada pelaku investasi kapan waktu yang tepat, jawabannya adalah sekarang. Semakin cepat kita berinvestasi tentu akan semakin baik. Sayangnya, sekarang merupakan masa pandemi.
Haruskah memulai investasi saat pandemi?
Dana Darurat yang Memadai
Hidup itu penuh misteri. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di hari esok. Bisa saja hari ini kita sehat tapi tiba-tiba kucing kesayangan kita sakit dan harus dibawa ke dokter hewan lalu harus segera dioperasi. Atau bisa saja bisnis kita yang dirasa stabil tiba-tiba terancam gulung tikar karena force majeure, seperti banjir atau pandemi.
Sebelum memulai untuk berinvestasi, pastikan kondisi keuangan kita sehat dan aman. Salah satu indikasi keuangan yang sehat dan aman yaitu memiliki dana darurat yang cukup.
Untuk tetap merasa aman secara finansial ketika mendapat musibah, kita perlu membuat pos untuk dana darurat. Dana darurat merupakan dana yang dapat kita akses kapanpun dengan mudah apabila kita berada dalam kondisi darurat seperti kecelakaan, sakit atau bencana. Dana darurat harus dipisahkan dari tabungan dengan tujuan tertentu seperti tabungan beli mobil baru atau cicilan KPR.
Besarnya dana darurat tergantung dari masing-masing individu. Idealnya, dana darurat merupakan kalkulasi biaya hidup kita selama 3-12 bulan tanpa harus bekerja. Biaya hidup yang dimaksud adalah biaya hidup dalam kondisi normal, bukan biaya hidup dengan standar yang diturunkan atau biaya hidup secara berhemat.
Bayar Tagihan Kartu Kredit/ Cicilan
Jika dana darurat aman, bagaimana dengan tagihan kartu kredit kita? Jangan sampai kita melupakan tagihan kartu kredit atau cicilan yang harus dibayar.
Sebelum masuk ke dunia investasi, pastikan kita tidak boros dan tepat waktu untuk membayar cicilan. Disadari atau tidak, bunga kartu kredit biasanya lumayan besar. Kita harus selalu ingat bahwa kredit adalah utang.
Jika kita terlanjur memiliki banyak utang, mari kita selesaikan satu persatu dengan cara dibayar. Pembayaran harus benar-benar selesai alias lunas.
Set Ekspektasi secara Realistis
Ketika kita memutuskan untuk berinvestasi, pastikan bahwa kita sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang instrumen investasi yang kita pilih. Dengan mengetahui risk and return investasi kita, maka akan lebih mudah untuk mengatur ekspektasi.
Banyaknya instrumen investasi pada masa sekarang, secara garis besar dapat kita pecah menjadi tiga yaitu investasi jangka pendek, menengah, dan panjang <insert link artikel investasi berjangka yang patut dilirik. Untuk menentukan investasi yang mana yang tepat, tentu harus disesuaikan dengan kemampuan profil resiko kita.
Setiap investor, baik pemula hingga ahli wajib mempelajari kalkulasi untung rugi, tujuan investasi hingga model investasi.
Misalnya saja kita memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham. Ketika keadaan market tidak menentu karena pandemi, kita harus lebih cermat untuk memilih perusahaan yang sekiranya mampu bertahan selama pandemi.
Jika perusahaan OTA (Online Ticket Agent) yang diproyeksikan akan semakin kuat dan besar dari tahun ke tahun, ternyata malah sangat rapuh ketika pandemi. Hanya dalam hitungan minggu salah satu OTA di Indonesia mengumumkan untuk tutup.
Sebaliknya, perusahaan ekspedisi semakin meraup untung karena tingginya permintaan jasa ketika masa physical distancing. Atau bisa juga perusahaan VoD (Video on Demand) seperti Netflix yang semakin naik nilainya karena semakin tingginya kebutuhan hiburan selama di rumah.
Berpikir dengan Kepala Dingin
Ketika dana darurat aman dan ekspektasi return investasi yang realistis yang telah diperhitungkan, tentu waktu berinvestasi sudah terasa tepat. Memutuskan untuk segera berinvestasi merupakan hal yang logis.
Melihat kondisi global secara luas, beberapa negara mulai mengalami second wave pandemi. Hal ini dapat membuat keadaan market untuk investasi semakin tidak pasti. Kemungkinan fluktuasi dan inflasi juga akan semakin tinggi.
Pastikan sebelum berinvestasi kita membuat keputusan dengan kepala dingin tanpa emosional karena takut ketinggalan dengan tren. Jika masih ragu-ragu, lebih baik tinggalkan atau mempelajari alternatif investasi yang lebih cocok dengan profil kita.
Memiliki tujuan investasi yang ambisius, banyak investor pemula yang berusaha untuk melaksanakan semuanya sendiri. Padahal tanpa kita sadari, hal ini dapat menjerumuskan kita pada investasi-investasi bodong. Oleh karena itu, pastikan berinvestasi bersama Mentari Mulia Berjangka, salah satu broker rekomendasi kami, yang telah mendapatkan sertifikasi BAPPEBTI (dengan izin no.56/BAPPEBTI/SP/05/2013) yang telah sah dan solid.