Ekonomi Makro yang Mempengaruhi Pasar Trading

Ekonomi makro dapat mempengaruhi fluktuasi pasar. Ekonomi makro apa saja yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar trading?

Setiap trader pasti tahu banyak faktor yang mempengaruhi harga pasar. Selain supply and demand, ekonomi makro juga memiliki pengaruh besar.

Menurut Akseleran, makro ekonomi atau ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari secara lebih menyeluruh (agregat) seperti halnya dengan jumlah uang yang beredar, pendapatan nasional, inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Lalu ekonomi makro apa saja yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar trading?

Produk Domestik Bruto (PDB)

Photo by katemangostar

Produk Domestik Bruto (PDB) atau biasa disebut Gross Domestic Product (GDP) merupakan salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu negara. PDB dihitung berdasarkan akumulasi setiap unit usaha yang ada dalam suatu negara. Sehingga kita dapat memperkirakan pendapatan sebuah negara.

Meskipun makro ekonomi ini dapat digunakan untuk mempengaruhi pasar trading, namun pada praktiknya penggunaan PDB tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar. Hal ini disebabkan jangkauan PDB yang terlalu luas dan kompleks.

Suku Bunga

photo by freepik

Untuk trader valuta asing atau valas, perubahan suku bunga merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang penting. Hal ini disebabkan karena bank sentral yang mengatur suku bunga langsung mempengaruhi nilai mata uang suatu negara terutama negara-negara besar seperti Amerika Serikat atau daerah Uni Eropa.

Ketika suku bunga naik dalam sebuah negara, maka bunga pada negara tersebut juga akan naik. Melihat kenaikan suku bunga, biasanya investor valas akan berbondong-bondong untuk melakukan transaksi dengan mata uang negara tersebut dan berharap mendapatkan profit ekstra. Sedangkan ketika suku bunga akan turun, trader valas akan segera menjual mata uang tersebut sebelum turun untuk menghindari loss. 

Data Pengangguran

Data Pengangguran sebuah negara besar dapat menyebabkan perubahan harga pasar karena menjadi tolak ukur sebuah pertumbuhan ekonomi secara langsung. Ketika data pengangguran tinggi, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin lambat. Hal ini dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.

Data pengangguran biasanya dirilis setiap bulan. Oleh karena itu, trader biasanya memanfaatkan momen ini untuk memprediksi harga pasar sehingga mereka dapat menentukan posisi dalam trading derivatif.

Inflasi

photo by xb100

Inflasi adalah penurunan nilai mata uang. Inflasi itu nyata dan selalu akan terjadi setiap tahun di negara manapun. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih untuk trading guna mempertahankan nilai kekayaannya.

Turunnya nilai mata uang membuat inflasi memiliki pengaruh daya beli masyarakat. Misalnya saja ketika kamu masih sekolah, uang lima ribu bisa untuk jajan dan ongkos transportasi dari rumah ke sekolah. Jika dibandingkan dengan hari ini, uang lima ribu rupiah hanya bisa digunakan untuk ongkos sekali jalan menuju sekolah.  

Keadaan Politik

Kondisi politik suatu negara juga akan mempengaruhi fluktuasi pada pasar. Tingginya pengaruh politik negara-negara adidaya dan negara yang memiliki mata uang kuat, dapat mengakibatkan efek secara global dan besar, Jepang salah satunya.

Baru-baru ini yang terjadi adalah berita Perdana Menteri Shinzo Abe yang mengundurkan diri, mengakibatkan nilai yen meningkat. Banyak investor yang memperkirakan bahwa ekonomi Jepang akan menurun semakin tajam karena pandemi namun melihat kondisi politik yang tiba-tiba berubah, membuka banyak kemungkinan-kemungkinan baru. Sebagai safe haven, banyak investor yang menilai nilai yen memiliki peluang peningkatan yang lebih besar. 

Dengan memahami ekonomi makro, kamu dapat memprediksi langkah startegi apa yang bisa kamu ambil. Jika kamu masih ragu bagaimana untuk menentukan posisi, kamu bisa mendaftar pelatihan TMTE bersama PT Mentari Mulia Berjangka. Daftar di sini ya!

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter

Scroll to Top