Mungkin sebagian trader belum mengetahui tentang salah satu penyakit trading bernama Recency Bias. Recency Bias merupakan penyakit trading berbahaya selain FOMO trading yang selalu dihindari oleh kebanyakan trader.
Meskipun selalu dihindari, tetapi juga banyak trader yang tidak menyadari bahwa telah mengidap penyakit ini. Bagaimana gejala-gejalanya? Nah, di bawah ini akan dijelaskan mengenai Recency Bias dan gejala-gejalanya. Apakah kamu salah satunya? Yuk simak pembahasan di bawah ini!
Mengenal Recency Bias
Recency Bias merupakan salah satu penyakit psikologis berbahaya dalam trading. Penyakit ini ditandai dengan terbawanya emosi dalam trading yang dapat memengaruhi analisis terhadap pasar.
Umumnya seorang trader yang mengidap penyakit ini akan memiliki mindset yang tercemar karena posisi trading terakhirnya, sehingga melupakan rencana-rencana yang sudah disusun.
Dalam buku yang berjudul Your Money Your Brain karya Jason Zweig menjelaskan bahwa recency bias adalah sifat dasar manusia yang tidak mengestimasi kemungkinan berdasarkan pengalaman jangka panjang, melainkan hanya menggunakan prasangka berdasarkan pengalaman jangka pendek.
Dengan kata lain, prasangka berdasarkan pengalaman jangka pendek dapat merusak mindset trading dalam jangka panjang. Posisi trading terakhir dapat mempengaruhi mindset dan trading-trading Anda selanjutnya.
Oleh karena itu, apapun hasil trading terakhir, kamu tidak boleh terpengaruh dan menjadikannya sebagai acuan. Mungkin terlihat mudah, akan tetapi faktanya banyak trader yang tanpa disadari memiliki penyakit trading ini.
Recency Bias dari Winning Streak
Recency Bias bisa terjadi karena pengalaman trader yang meraih winning streak dalam trading. Umumnya seorang trader akan lebih percaya diri ketika meraih winning streak. Rasa percaya diri yang tinggi bisa menyebabkan trader tersebut menambah jumlah posisi dan kisaran lot yang banyak tanpa perhitungan yang matang.
Kondisi ini bisa menyebabkan keuntungan berkurang atau bahkan berbalik menjadi kerugian. Posisi yang awalnya selalu menang beruntun bisa berpotensi mencemarkan rencana trading jika trader memiliki penyakit semacam ini.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengendalikan emosi ketika kamu mengalami kemenangan beruntun. Tetaplah sesuai jalur rencana trading dan hindari perilaku tamak. Dengan begitu, kamu dapat memetik hasil keuntungan yang sudah didapatkan.
Recency Bias dari Losing Streak
Recency Bias juga bisa terjadi karena pengalaman trader yang mengalami losing streak dalam trading. Jika seorang trader mengalami kekalahan beruntun, emosi ketakutannya berpotensi akan mengacaukan rencana-rencana trading yang sudah disusun.
Trader akan cenderung tidak bisa melihat peluang secara objektif, melainkan justru was-was dan menahan diri. Jika kamu tidak bisa mengendalikan emosi ini, kamu hanya akan mendapatkan kerugian secara terus menerus dan akhirnya depresi.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu juga harus mengetahui risiko-risiko sebelum melakukan trading. Rasa takut yang berlebihan juga akan membuatmu jatuh ke jurang kerugian. Jika kamu mengalami kerugian beruntun, tetaplah optimis dan evaluasi strategi trading yang kamu lakukan untuk mengetahui letak-letak kesalahan.
Tips Menghindari Recency Bias
Mungkin sebagian dari kita pasti berpikir bahwa merencanakan sesuatu lebih mudah daripada mempraktikkannya. Terkadang kita sudah merencanakan sesuatu, akan tetapi tidak kita praktikkan ke dalam rencana yang sudah kita buat.
Namun, semua itu sebenarnya bisa kita lakukan jika kita memiliki komitmen. Agar terhindar dari penyakit trading ini, mulailah dengan komitmen kuat untuk tetap fokus dan menghindari segala macam hal yang menjadi ciri-ciri penyakit trading ini.
Sebagai contoh, jika kamu sudah membaca artikel ini dan mengetahui ciri-ciri penyakit ini, cobalah untuk menghindarinya dan tidak mengabaikannya. Latihlah psikologimu dengan baik.
2 kunci sederhana untuk menghindari penyakit ini adalah:
- Jangan menyombongkan diri dan mengabaikan rencana trading yang telah dibuat hanya karena kamu mengalami winning streak.
- Jangan takut dan frustasi jika kamu mengalami losing streak. Kembalilah untuk berpikir secara objektif. Evaluasi kembali strategi trading yang kamu lakukan untuk mencari letak-letak kesalahan.
Nah, itulah penjelasan mengenai salah satu penyakit trading bernama Recency Bias yang mungkin dapat membantu kamu agar terhindar dari penyakit ini.
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung di forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat melihat dan belajar analisis trading dari para analis internasional. Yuk klik di sini!