Banyak kaum milenial yang memiliki penghasilan cukup besar dari pekerjaan-pekerjaan baru seperti vlogger, social media strategist, atau data analyst. Sayangnya, banyak juga dari mereka yang berpenghasilan besar mengeluh bahwa uang mereka habis begitu saja. Parahnya lagi, banyak juga yang terjerat dari lilitan hutang. Duh.
Sepertinya, masih banyak milenial yang belum mengerti pentingnya mengatur keuangan. Dengan mengatur keuangan, kita bisa meraih impian-impian kita dan hidup bisa lebih sejahtera.
Ada beberapa tips untuk mengatur keuangan ala milenial. Mau tahu?
Menabung
Dalam mengatur keuangan, hal yang pertama kali yang harus kita lakukan setelah gajian adalah menyisihkan sebagian gaji kita untuk ditabung. Besarannya bisa dimulai 10-20% dari total gaji.
Kita bisa membuka akun tabungan baru khusus uang tabungan. Jadi satu rekening khusus untuk kita gunakan sebagai spend account dan satunya lagi rekening khusus saving account. Sudah tidak ada alasan lagi ya uang tabungan nggak sengaja kepakai.
Membuat Anggaran
Agar keuangan sehat, kita harus membuat anggaran pengeluaran. Misalnya untuk makan sekian persen, untuk transportasi sekian persen, dan lain-lain. Jadi kita bisa mengatur jatah jajan bulanan kita.
Selain itu, dengan menggunakan anggaran kita bisa memastikan barang yang kita beli merupakan barang yang kita butuhkan, bukan keinginan impulsif semata. Dana yang terbatas akan membuat kita untuk menimbang-nimbang lebih masak apakah barang tersebut benar-benar penting atau tidak.
Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat merupakan dana yang bisa kita gunakan untuk kondisi darurat. Contohnya saja laptop yang bisa dipakai untuk bekerja tiba-tiba saja rusak. Atau bisa saja kamu terkena layoff saat pandemi secara mendadak.
Besaran dana darurat tergantung dari kebutuhan kita sendiri. Ada yang menyiapkan 3, 6, 9, atau 12 kali biaya hidup seperti makanan, tempat tinggal, asuransi, hiburan dan lainnya. Idealnya sih, dana darurat itu akumulasi kebutuhan hidup secara normal, bukan versi penghematan secara besar-besaran.
Untuk mengetahui jumlah biaya hidup, kita bisa mulai mencatat semua pengeluaran harian kita dalam satu bulan. Pada akhir bulan, akumulasi pengeluaran itulah yang disebut kebutuhan hidup dalam satu bulan.
Mengatur Dana Pensiun
Walaupun masih muda dan sehat, kita juga harus memikirkan dana pensiun loh! Semakin dini kita memulai untuk menyisihkan dana pensiun, maka akan semakin ringan pula untuk dijalani.
Lagipula saat usia semakin tua, kebutuhan kita cenderung meningkat, sementara produktivitas biasanya menurun. Misalnya, saat masih single kita siap untuk lembur selama 2-3 jam. Namun hal ini akan berubah saat kita menikah dan memiliki anak karena kita harus mengalokasikan waktu kita dengan keluarga.
Dengan memiliki dana pensiun, kita juga bisa memutus rantai sandwich generation atau generasi yang tertekan secara keuangan, di satu sisi harus menafkahi keluarga sendiri (pasangan dan anak), di saat bersamaan juga masih harus membiayai keuangan orang tua yang sudah tidak produktif.
Memulai Berinvestasi
Mumpung masih muda, kita bisa mulai belajar berinvestasi sedini mungkin. Zaman sekarang banyak informasi investasi yang bertebaran di internet. Mulai dari forex, indeks, hingga emas derivatif.
Bedanya dengan investasi lain, investasi derivatif memiliki potensi profit tak terhingga lho!. Jika kamu belum pernah belajar tentang investasi derivatif, bisa langsung gabung kelas trading di kantor Mentari Mulia cabang Prosperity Tower dengan ahlinya. Kamu akan belajar bagaimana cara membaca pasar dan mendulang profit secara signifikan.
Jangan ragu untuk berinvestasi bersama Mentari Mulia, karena Mentari Mulia telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEPTI) dengan dukungan customer service selama 24/7. Jadi investasi yang ditawarkan sudah pasti legal dan aman.
Ternyata mengatur keuangan nggak serumit yang dibayangkan ya? Yuk segera lakukan tips-tips di atas agar keuangan kita lebih sehat dan hidup lebih sejahtera!