Trader Harus Paham! Apa False Breakout?

Terkadang trader sering tertipu dan terjebak dengan false breakout. Apa itu false breakout? Yuk simak pembahasannya!

Banyak trader yang sangat suka untuk mengambil peluang breakout dalam level support dan resistance. Namun, terkadang trader sering tertipu dan terjebak dengan false breakout. Apa itu false breakout? Yuk simak pembahasannya!

Apa Itu False Breakout?

Level support dan resistance seharusnya menjadi harga “lantai” dan “langit”. Jika level ini ditembus, para trader akan mengharapkan harga untuk melanjutkan ke arah yang sama.

Jika level support ditembus, itu berarti pergerakan harga secara umum turun dan trader lebih cenderung menjual daripada membeli.

Sebaliknya, jika level resistance ditembus, maka trader percaya bahwa harga mungkin akan rally lebih tinggi, dan trader cenderung membeli daripada menjual.

Pada dasarnya ini merupakan teori di atas “kertas”. Faktanya, pasar tidak selalu bergerak sesuai dengan teori pasti. Pasar berisi dari orang-orang di seluruh dunia yang memiliki latar belakang dan tujuan yang berbeda.

Tak jarang, kebanyakan breakout GAGAL dan trader sering terjebak dalam apa yang disebut false breakout ini. Sulit untuk diakui bahwa false breakout sering terjadi hanya karena minoritas yang “cerdas”, menghasilkan uang dari mayoritas.

Trader minoritas cenderung terdiri dari pemain besar dengan akun besar. Trader institusional yang sering bertindak sebagai kontrarian, lebih suka dengan false breakout. Faktanya, trader “besar” ini memanfaatkan pemikiran kolektif dari orang banyak, dan menang dengan mengorbankan mereka.

Hati-hati False Breakout

Potensi false breakout biasanya ditemukan pada level support dan resistance yang dibuat melalui garis tren, pola grafik, atau tertinggi atau terendah harian sebelumnya.

Dalam false breakout, selalu ingat bahwa harus ada SPASI antara garis tren dan harga. Jika terjadi gap antara garis tren dan harga, berarti harga lebih mengarah ke arah tren dan menjauhi garis tren.

Seperti pada contoh di bawah ini, memiliki ruang antara garis tren dan harga memungkinkan harga untuk menelusuri kembali ke arah garis tren, bahkan mungkin menembusnya, dan memunculkan peluang false breakout.

KECEPATAN pergerakan harga juga sangat penting. Jika  harga bergerak seperti “ulat” menuju garis tren, false breakout mungkin bisa terjadi. Namun, pergerakan harga yang cepat menuju garis tren bisa menjadi breakout yang sukses.

Dengan kecepatan pergerakan harga yang tinggi, momentum dapat membawa harga melewati garis tren dan seterusnya. Dalam situasi ini, lebih baik untuk mundur dari mengambil peluang false breakout.

Pasar Seperti Apa yang Sering Mengalami False Breakout?

False breakout cenderung terjadi di pasar dengan kisaran terbatas. Namun, kamu tidak dapat mengabaikan sentimen pasar, peristiwa berita besar, akal sehat, dan jenis analisis pasar lainnya.

Pasar keuangan menghabiskan banyak waktu untuk memantul bolak-balik antara kisaran harga dan tidak banyak menyimpang dari tertinggi dan terendah ini.

Rentang dibatasi oleh level support dan level resistance. Pembeli dan penjual terus mendorong harga naik dan turun dalam level tersebut. False breakout di lingkungan yang dibatasi rentang ini terbukti bisa diantisipasi atau bahkan bisa dimanfaatkan untuk peluang cuan.

Namun, pada titik tertentu, satu pihak pada akhirnya akan mengambil alih dan tahap tren baru akan terbentuk. Oleh karena itu, tetap waspadai terjadinya reversal dan selalu terapkan manajemen risiko dengan baik.

Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai false breakout yang mungkin dapat kamu antisipasi agar tidak terjebak ke dalamnya. Buat kamu yang masih memiliki kesulitan trading, yuk gabung dengan forum traderhub untuk berkonsultasi dengan analis profesional. Kamu dapat gabung dengan klik di sini.

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter

Scroll to Top