Spekulasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari ketika trading. Setiap trader harus mengklik ‘beli’ atau ‘jual’ dan berkomitmen pada posisi berdasarkan analisis mereka, meskipun tidak ada jaminan keberhasilan. Sayangnya bagi para trader, pasar terkadang memiliki sudut pandang yang berbeda dari trader itu sendiri. Hal ini dapat membawa momen introspeksi yang serius. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana psikologi spekulasi di pasar forex!
Apa Itu Spekulasi di Pasar Forex?
Spekulasi di pasar forex melibatkan aktivitas pembelian dan penjualan mata uang dengan tujuan untuk mendapat keuntungan. Disebut spekulasi karena ketidakpastian pasar. Tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apakah pasar akan naik atau turun. Trader menilai kemungkinan dua skenario (naik/turun) berdasarkan analisis mereka sebelum melakukan trading.
Apa yang Terjadi Ketika Semuanya Salah?
Setelah kamu mengembangkan strategi trading yang mendukung spekulasimu di pasar forex, kamu memiliki potensi untuk menjadi sukses. Dan ketika kesuksesan itu tidak datang, banyak pertanyaan dapat berputar-putar di dalam kepalamu.
“Apakah saya trading dengan strategi yang tepat?”
“Apakah saya benar-benar tahu apa yang saya lakukan?”
Pertanyaan atau keraguan ini tidaklah mengejutkan. Sebagian besar trader memiliki pemikiran ini pada tahap tertentu dan telah belajar bagaimana mengatasinya. Mari kita jawab pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung:
1) Apakah Saya Trading dengan Strategi yang Tepat?
Banyak trader tidak menyadari bahwa kondisi pasar berubah seiring waktu. Sebagai spekulan forex, kamu dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menganalisis pasar tertentu, yang sesuai dengan strategimu pada saat itu. Namun, seiring berjalannya waktu, strategimu mungkin saja menjadi tidak menguntungkan untukmu.
Contoh sempurna dari hal ini dapat dilihat ketika membandingkan EUR/USD pada tahun 2017 dengan paruh pertama tahun 2019.
Pada tahun 2017, EUR/USD membentuk tren naik yang kuat untuk sebagian besar tahun ini. Strategi trading follow the tren secara alami akan memberikan hasil yang menarik. Setiap trading akan efektif jika menerapkan strategi tersebut pada saat itu. Contoh grafik dapat kamu lihat di bawah ini!
Gambaran yang sangat berbeda dapat dilihat di bawah ini. EURUSD diperdagangkan sideways selama enam bulan pertama tahun 2019. Hal ini membuat segalanya menjadi sulit bagi trader tren. Moving Average 200 hari memotong harga berkali-kali dan gagal memberikan sinyal yang jelas.
Jadi, trader harus mendedikasikan waktu untuk menganalisis apakah kondisi pasar telah berubah atau tidak. Bisa saja pasar tidak lagi menunjukkan karakteristik yang menarik terhadap strategi trading yang kamu gunakan selama ini.
2) Apakah Saya Benar-benar Tahu Apa yang Saya Lakukan?
Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab karena ini akan tergantung pada pengetahuan dan kesiapan masing-masing trader. Karena pertanyaan ini sulit untuk dijawab, hal terbaik yang harus dilakukan adalah melihat kesalahan masa lampau, belajar darinya, dan menghindari membuat kesalahan trading yang sama.
Memahami di mana letak kesalahan dan membuat penyesuaian yang diperlukan adalah langkah pertama untuk trading seperti para profesional. Trader profesional menerapkan manajemen risiko yang baik.
Salah satu cara untuk mengelola emosimu adalah dengan menerapkan trailing stop, atau secara manual memindahkan stop loss saat pasar bergerak sesuai keinginamu. Sebelum melakukan trading, ketahui tingkat risiko apa yang siap kamu ambil dan pastikan bahwa rasio risiko terhadap imbalan seminimal mungkin adalah 1:1.
Memahami psikologi spekulasi di pasar forex sangat dibutuhkan agar kamu tidak terjebak dengan pemikiran-pemikiran yang “tidak seharusnya”. Jika kamu ingin belajar lebih dalam mengenai psikologi spekulasi ini, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub.
Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lain. Selain itu, juga terdapat analis profesional yang selalu memberikan pandangan di setiap harinya. Untuk gabung, silakan klik di sini.