Pertumbuhan Lapangan Kerja yang Kuat, Ekonomi Australia Mulai Pulih

Pada laporan data ekonomi akhir pekan kemarin, menunjukkan bahwa ekonomi Australia mulai pulih. Untuk lebih jelasnya, yuk simak!

Australia merupakan salah satu negara yang ekonominya cukup “terseok-seok”, akibat pandemi virus corona varian baru yang menghantam negara tersebut. Namun, pada laporan data ekonomi akhir pekan kemarin, menunjukkan bahwa ekonomi Australia mulai pulih. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut ini!

Mencatat Rekor Tenaga Kerja

Bendahara Josh Frydenberg mengatakan pada akhir pekan kemarin bahwa rebound pasar tenaga kerja Australia yang kuat menandakan ekonomi pulih dengan cepat, ketika negara itu mencabut pembatasan virus corona.

Negara itu menambahkan rekor 366.100 pekerjaan pada November, melampaui perkiraan pasar untuk rebound 200.000, data dari Biro Statistik Australia menunjukkan Kamis.

“Angka pekerjaan kemarin lebih baik dari apa yang diharapkan Departemen Keuangan dan apa yang telah diperkirakan oleh Reserve Bank”, ujar Frydenberg. Frydenberg juga menekankan bahwa pasar tenaga kerja telah sangat kuat dalam kebangkitannya.

Tingkat pengangguran turun menjadi 4,6%, dari 5,2% pada Oktober, jauh di bawah perkiraan 5,0%. Frydenberg menggarisbawahi pemulihan telah berbasis luas dengan pekerjaan ditambahkan di berbagai sektor.

“Anda melihat sejuta pekerjaan di bidang manufaktur. Kami telah melihat rumah sakit dibuka kembali dan layanan akomodasi dibuka kembali. Kami telah melihat layanan kesehatan dan profesional lainnya sangat diminati. Dan tentu saja, kami memiliki sektor konstruksi dan pertambangan serta pertanian yang sangat kuat”, kata Frydenberg.  

“Ini adalah pemulihan berbasis luas. Itu adalah sesuatu yang kami akan terus bekerja keras untuk menjaganya”, tambahnya.

Prospek Kekuatan Ekonomi Akan Terus Dipertahankan

Pada hari Kamis, Gubernur Reserve Bank of Australia, Philip Lowe, mengatakan pasar tenaga kerja diperkirakan akan semakin ketat selama beberapa tahun ke depan. Dia juga mengatakan skenario mereka adalah tingkat pengangguran mencapai 4,25% pada akhir 2022 dan 4% pada akhir 2023.

“Jika kita bisa mencapai ini, ini akan menjadi hasil yang baik. Australia tidak mengalami periode pengangguran berkelanjutan pada tingkat yang rendah ini sejak awal 1970-an”, katanya.

Namun, Lowe mengatakan bahwa wabah omicron memang mewakili risiko penurunan dan sulit untuk mengetahui bagaimana hal-hal akan terjadi akibat virus ini.

“Tetapi kami berharap momentum positif dalam perekonomian dapat dipertahankan sepanjang musim panas, didukung oleh pembukaan ekonomi”, tambahnya.

Wabah varian delta pada akhir Juni memaksa beberapa kota terbesar di Australia, seperti Sydney dan Melbourne, untuk melakukan penguncian selama berbulan-bulan. Tetapi pembatasan itu telah dicabut menyusul peningkatan vaksinasi.

Frydenberg juga mengatakan bahwa menjaga perbatasan tetap terbuka untuk pelancong internasional adalah kunci dalam mempertahankan pemulihan ekonomi.

 “Varian omicron menular kurang parah dari varian sebelumnya. Jadi kami telah menghapus lockdown itu, dan kami sekarang menyambut siswa internasional dan migran kembali ke negara kami dan itu hal yang baik”, kata Frydenberg.

Manfaatkan Momen Ini dengan Investasi di Forex

Pemulihan ekonomi Australia tentunya akan berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan moneter Australia. Hal ini juga akan berdampak pada pergerakan nilai mata uang dolar Australia. Oleh karena itu, inilah saat yang tepat untuk memanfaatkan volatilitas dari mata uang dolar Australia dengan berinvestasi di Forex.

TraderHUB menyediakan untuk Anda yang ingin trading dolar Australia, yang dipasangkan dengan mata uang negara lain, sehingga Anda dapat mendapatkan keuntungan dari volatilitas dolar Australia, baik ketika harga dolar Australia sedang naik ataupun sedang turun.

Selain itu, TraderHUB juga menyediakan sinyal-sinyal rekomendasi dari para analis profesional, yang dapat Anda manfaatkan di setiap harinya. Oleh karena itu, segera manfaatkan momen ini sekarang dengan klik di sini.

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter

Scroll to Top