Trading bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Meskipun umumnya trading biasanya dilakukan oleh pria, namun siapa sangka bahwa wanita di Jepang banyak yang melakukan trading di sela-sela aktivitasnya?
Bagaimana kisahnya? Nah, di bawah ini akan dibahas mengenai keseharian wanita jepang yang banyak bertransaksi dan sukses menjadi lady trader yang meraup keuntungan konsisten di setiap harinya. Yuk simak artikel di bawah ini!
Kisah Trading ala Wanita Jepang
Banyak wanita kelas menengah di Jepang yang menjalankan aktivitas trading di sela-sela profesinya sebagai ibu rumah tangga. Di waktu luangnya, mereka menjadi spekulan forex yang berusaha mencari peluang di pasar sembari mengurus rumah tangga dan anak-anaknya.
Para trader wanita di Jepang ini disebut dengan “Mrs. Watanabe”. Mereka menganggap bahwa trading dapat memberikan potensi kebebasan finansial di masa yang akan datang. Dalam menjalankan trading, transaksi yang dilakukan oleh wanita Jepang tak tanggung-tanggung, yaitu hingga mencapai jutaan dolar.
Umumnya wanita Jepang menjalankan trading menggunakan uang mereka sendiri. Namun, juga ada yang menggunakan uang suaminya atau bahkan menggabungkan uangnya dan uang suaminya. Tetapi tak jarang juga ada yang melakukan aktivitas tradingnya tanpa sepengetahuan suaminya.
Menghadapi Stereotip
Meskipun banyak wanita Jepang yang menjalankan trading, tetapi di Jepang juga terdapat stereotip yang mengatakan bahwa uang hasil trading disebut dengan uang “kotor”, sehingga sering kali mereka melakukan aktivitas trading dengan diam-diam.
Hal ini senada dengan yang dibeberkan oleh Mayumi Tori, salah satu trader wanita terkenal di Jepang yang telah menulis buku tentang strategi investasinya dan mendirikan perkumpulan trader wanita..
Meskipun suami Mayumi Tori sudah tahu dan menyetujui, namun ia sempat merahasiakan status sebagai trader forex pada teman-temannya karena banyaknya anggapan yang menyatakan bahwa uang hasil trading adalah uang kotor.
Wanita yang berprofesi sebagai Ibu rumah tangga ini menceritakan bahwa ia mendapatkan 150.000 USD pada tahun pertamanya saat memulai trading forex. Melalui trading inilah ia mendapatkan uang tambahan untuk keluarganya.
Pernikahannya berakhir dengan perceraian. Namun, di pernikahan keduanya, ia memiliki tekad bahwa tak ingin menggantungkan kondisi finansialnya pada suaminya, sehingga trading menjadi sumber pendapatan utamanya.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
Dari kisah para trader wanita di Jepang tersebut dapat diambil pelajaran bahwa trading bisa dilakukan oleh siapa saja, tak terkecuali oleh wanita. Banyak juga ditemukan trader wanita yang bisa sukses dalam menjalankan trading.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kesuksesan trading tak mengenal gender, melainkan usaha, ketekunan dalam memahami pasar, manajemen psikologis, dan juga manajemen keuangan yang baik.
Selain itu, dari kisah di atas juga dapat diambil pelajaran bahwa stereotip mengenai “trading adalah kegiatan kotor” tidak hanya menjamur di Indonesia, tapi juga menjamur di berbagai negara.
Trading adalah bisnis. Menjamurnya anggapan negatif yang menyatakan bahwa trading adalah judi terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai trading. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman mengenai perbedaan trading dengan judi untuk mengetahui batas-batas antara yang benar dan yang salah.
Nah, itulah pembahasan mengenai kisah Mayumi dalam menjalankan trading di sela-sela aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga. Mungkin kisah di atas dapat menjadi penyemangat atau motivasi buat trader-trader wanita untuk meraih kesuksesan trading.
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat melihat analisis seputar trading dari para analis internasional. Yuk klik di sini!