TraderHUB

Likuiditas adalah istilah umum dalam dunia keuangan. Secara umum likuiditas terbagi menjadi dua, yaitu likuiditas pasar dan likuiditas keuangan. Sebagai seorang investor atau trader, likuiditas sangat penting untuk dipertimbangkan ketika memilih suatu aset. Untuk lebih jelasnya, yuk simak!

Apa Itu Likuiditas?

Secara sederhana, likuiditas pasar adalah pengertian dari seberapa cepat penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli aset tertentu. Likuiditas keuangan menentukan seberapa cepat dan mudah aset dapat dikonversi menjadi uang tunai.

Mengapa Likuiditas Penting?

Setiap trader atau investor perlu memahami seberapa likuid pasar. Likuiditas pasar mempengaruhi banyak aspek perdagangan.

Bayangkan ketika Anda ingin menjual pasangan mata uang EURUSD pada suatu harga tertentu. Namun, tidak cukup pembeli yang mau menerima harga yang Anda tawarkan. Akibatnya, perdagangan Anda tidak akan dieksekusi pada harga yang diinginkan. Semakin tidak likuiditas pasar, semakin tinggi spreadnya

Pasar Paling Likuid

Likuiditas terjadi di pasar keuangan yang berbeda. Namun, tingkat likuiditas tidak secara langsung tergantung pada pasar melainkan pada aset yang diperdagangkan.

Bukan rahasia lagi bahwa forex adalah salah satu pasar keuangan paling populer. Pertama, uang tunai adalah aset yang paling likuid karena digunakan sebagai alat pembayaran di mana-mana. Kedua, ini adalah salah satu pasar yang paling mudah diakses. Ketiga, pemerintah, bank, perusahaan besar dan rumah investasi adalah peserta signifikannya.

Pasar forex diwakili oleh mata uang yang berbeda. Pasangan mata uang utama menyediakan likuiditas tinggi, sementara yang eksotis memiliki likuiditas rendah.

Selain itu, pasar paling likuid berikutnya adalah saham. Saham adalah aset yang diperdagangkan secara luas. Pasar ini lebih rumit dan kurang dapat diakses daripada forex. Namun, banyak investor di seluruh dunia masuk ke pasar saham untuk meningkatkan pendapatan mereka.

Pasar yang memiliki likuiditas tinggi lainnya adalah pasar komoditas. Sebelumnya, ini dianggap sebagai pasar yang kurang likuid, tetapi sejak CFD, ETF, dan futures dikembangkan, pasar komoditas menjadi lebih populer di kalangan trader, sehingga meningkatkan likuiditas pasar.

Terdapat juga pasar obligasi. Pasar obligasi menyediakan likuiditas keuangan yang tinggi. Namun, Anda harus mengingat keandalan perusahaan yang obligasinya ingin Anda beli. Perusahaan dari industri yang stabil dan dengan kapitalisasi besar seharusnya menyediakan likuiditas yang tinggi.

Likuiditas Pasar Tinggi

  • Mata Uang Utama: Mata uang utama mewakili ekonomi negara maju yang stabil. Mata uang ini digunakan dalam operasi keuangan dunia. Itu sebabnya mereka menyediakan likuiditas yang tinggi. Jika Anda seorang pemula, pilih mata uang utama untuk menghindari perdagangan yang tidak likuid.
  • Minyak: Sebagian besar pedagang lebih suka minyak meskipun volatilitasnya tinggi. Dan meskipun harga minyak hampir tidak dapat diprediksi, minyak adalah salah satu aset yang paling berguna dengan berbagai opsi untuk diperdagangkan.
  • Emas: Emas adalah aset paling likuid di antara logam. Seperti yang Anda ketahui, emas digunakan sebagai aset safe-haven yang digunakan banyak trader untuk melindungi risiko.
  • Saham Berkapitalisasi Besar: Saham yang paling likuid adalah saham perusahaan blue-chip. Saham tersebut diperdagangkan di bursa saham dunia. Ada teori bahwa perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar lebih stabil, dan sahamnya lebih dapat diandalkan. Mereka akan selalu menarik investor, sehingga likuiditas aset kemungkinan besar.

Likuiditas Pasar Rendah

  • Mata Uang Eksotis: Mata uang eksotis adalah aset yang paling tidak likuid di pasar forex. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa investor menghindarinya karena sulit memprediksi arahnya. Biasanya, itu tidak tergantung pada peristiwa yang tercantum dalam kalender ekonomi tetapi pada peristiwa politik dan sentimen pasar global.

    Tingkat ketidakpastian yang tinggi mendorong investor menjauh. Mata uang eksotis menghadirkan pasar negara berkembang, yang situasi ekonomi dan politiknya tidak stabil, sehingga membuat investor tidak memperdagangkan aset ini.
  • Saham Berkapitalisasi Kecil: Meskipun pasar saham adalah salah satu yang paling likuid, saham berkapitalisasi kecil kurang likuid dibandingkan perusahaan besar. Jika Anda tidak memiliki cukup dana untuk membeli saham perusahaan blue-chip, Anda dapat mencoba memperdagangkan saham perusahaan yang lebih kecil. Namun, risikonya juga akan lebih besar, karena lebih mudah “digoreng”

Nah, itulah sekilas pembahasan mengenai likuiditas dan contoh-contoh instrumen yang memiliki likuiditas rendah dan tinggi. Jika Anda ingin belajar lebih lanjut, Anda dapat menghubungi profesional TraderHUB. Yuk gabung bersama kami sekarang dengan klik di sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *