Kesuksesan bisa diraih tanpa mengenal latar belakang, itulah yang dapat diambil dari kisah Kenny Bruce. Pertemuannya dengan Howard Schultz, CEO Starbucks, membuat dirinya terinspirasi dengan dunia investasi. Kenny tak menyangka, langkah sederhana ini dapat menjadikan dirinya sebagai musisi dan trader sukses. Apa saja? Yuk simak!
Mengenal Kenny Bruce
Pria dengan nama lengkap Kenneth Bruce Gorelick ini mulai menyukai dunia musik sejak tahun 1966. Di usianya yang ke-10 tahun, Kenny menemukan cinta pertamanya kepada musik melalui saksofon. Ia terus mengasah bakatnya dalam memainkan saksofon hingga akhirnya mulai mahir pada usia 17 tahun.
Kemahirannya dalam bermain saksofon membuatnya dikontrak oleh seorang penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Amerika Serikat, Barry White. Barry White mengontrak Kenny untuk bermain dengan Love Unlimited Orchestra di Paramount Northwest Theatre, Seattle. Pertunjukkan Ini adalah panggung perdananya dalam bermain saksofon dan saat itulah Ia resmi menggunakan nama Kenny G sebagai nama panggungnya.
Pada tahun 1982, Ia menandatangani kontrak kerja sama dengan Arista Record. Mulai dari sinilah Kenny G mulai merilis sejumlah album, antara lain G Force, Gravity, dan yang paling populer adalah Duotones. Dari sinilah ia kian bersinar dan dibanjiri tawaran kerja sama dengan berbagai artis-artis papan atas, seperti Aretha Franklin, Whitney Houston, Natalie Cole, Barbra Streisand, Burt Bacharach, dan Frank Sinatra.
Seiring berjalannya waktu, prestasinya yang luar biasa pun semakin diakui. Pada tahun 1994, Kenny G sukses meraih Grammy Award di kategori Komposisi Instrumental Terbaik untuk lagu Forever in Love. Di tahun sama, dia juga merilis album berjudul Miracles yang sukses meraih peringkat pertama di Billboard 200. Tak hanya itu, pada tahun 1997, dia tercatat dalam Guinness World Record setelah sukses memainkan nada terpanjang yang pernah direkam oleh saksofon.
Awal Kenny Mengenal Dunia Trading
Meskipun Kenny memiliki latar belakang musik, namun ia tetap memutuskan untuk memulai karir sebagai trader. Musisi ini memulai karirnya sebagai trader saham pada tahun 1980-an, ketika pamannya memperkenalkannya pada CEO Starbucks, Howard Schultz. yang saat itu Starbucks belum sepopuler seperti saat ini.
Dari perbincangannya dengan sang CEO, Kenny G kemudian tertarik untuk menginvestasikan uangnya di saham Starbucks. Keputusannya ini pun berbuah manis, tak lama kemudian nilai saham Starbucks meningkat 12,000%.
Berkat keberhasilan pertamanya berinvestasi di Starbucks, Kenny mulai semakin tertarik dan semakin semangat untuk menekuni profesi barunya sebagai trader saham. Setiap pagi, pemain saksofon ini memiliki rutinitas baru, yaitu mengamati pergerakan harga-harga saham.
Seiring berjalannya waktu, perhatiannya terhadap dunia musik pun mulai teralihkan. Kenny lebih suka menghabiskan pagi harinya di depan layar komputer untuk bertrading dan menganalisis saham pada 30 perusahaan di portofolionya. Ia pun berhasil menjadi trader sukses dan meraih pendapatan fantastis setelah menekuni dunia trading selama 10 tahun.
Cara Trading Kenny Bruce Gorelick
Dalam trading saham, Kenny menekankan pentingnya selektif dalam memilih saham yang akan diinvestasikannya. Musisi yang pernah berkolaborasi dengan Glenn Fredly ini rajin menggali informasi dari orang-orang yang dianggapnya kompeten di bidang tertentu.
Apabila Ia menilai suatu perusahaan terlihat menjanjikan, maka Ia tak akan buru-buru langsung menginvestasikan uangnya ke perusahaan tersebut, melainkan akan melihat aspek fundamentalnya terlebih dahulu. Kenny akan membaca terlebih dahulu berbagai berita mengenai perusahaan terkait, serta melakukan beberapa penelitian lainnya.
Contohnya adalah ketika dia membeli saham Potash Corp dari Saskatchewan Inc, sebuah perusahaan eksportir pupuk terbesar di dunia. Awal mulanya, Kenny mendengar tentang perusahaan ini dari seorang rekannya di Kanada, yang juga merupakan seorang trader sukses.
Setelah Kenny mendengar tentang perusahaan ini, lalu ia mulai mengamati dan menganalisis saham perusahaan tersebut selama dua bulan. Setelah muncul momen yang tepat, Ia pun mulai membeli saham perusahaan tersebut di harga 30 Dolar per lembar pada tahun 2010.
Keputusannya pun berbuah manis, harga saham perusahaan tersebut melonjak hingga 62 Dolar per saham. Kenny kemudian menjual sahamnya di harga 60 Dolar, sehingga sukses menggandakan modalnya dari saham tersebut.
Namun, dibalik kesuksesan-kesuksesan yang Ia raih, Kenny juga pernah mengalami kegagalan. Ia pernah membeli saham di Dendreon Corp melalui rekomendasi seorang temannya. Dia membelinya seharga 35 Dolar pada awal 2011. Tak lama berselang, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa penjualan produk vaksin kanker prostat mereka tidak memenuhi harapan.
Kenny pun harus rela menjual sahamnya di Dendreon Corp seharga kurang dari 5 Dolar. Peristiwa ini pun lantas tak membuatnya trauma. Peristiwa ini justru dijadikannya sebagai evaluasi untuk mengembangkan diri sebagai seorang trader agar lebih disiplin dalam menganalisis serta memanajemen risiko ketika trading.
Nah, itulah pembahasan mengenai kisah Kenny Bruce Gorelick yang tentunya dapat memotivasi kita semua untuk meraih kesuksesan trading. Pada dasarnya, kesuksesan trading tidaklah mengenal latar belakang seorang trader, melainkan berdasarkan usaha kerasnya dalam meraih kesuksesan tersebut.
Dalam perjalanan kesuksesan trading, pastinya tidak berjalan mulus. Selalu ada rintangan atau tantangan yang menghadang. Mereka yang mampu bertahan dari rintangan-rintangan itulah yang akan jadi pemenang. Yuk terus semangat!
Bagi Anda yang ingin belajar trading agar dapat meraih kesuksesan, Anda dapat menghubungi profesional TraderHUB. Para profesional kami selalu siap memberikan bimbingan dan edukasi dengan sepenuh hati.
Tak hanya itu, Anda juga berkesempatan mendapatkan berita-berita pasar serta analisis pasar yang diberikan analis internasional kami di setiap harinya. Untuk itu, tunggu apalagi? Yuk segera berinvestasi bersama kami dan tentukan jalan kesuksesan Anda sekarang! Untuk buka akun, klik di sini.