Salah satu cara terbaik untuk memperkirakan pergerakan harga masa depan di pasar Forex adalah dengan menerapkan analisis teknis. Dengan menggunakan analisis teknis, trader memantau fluktuasi harga dan menentukan kemungkinan kenaikan atau penurunannya. Bagaimana cara menguasai analisis teknikal dari dasar? Yuk simak penjelasannya
Apa Itu Tren dan Bagaimana Mendefinisikannya?
Sentimen pelaku pasar menentukan arah pergerakan. Harga di Forex tidak bergerak ke satu arah, mereka tumbuh atau turun. Jika arah pergerakan harga bertahan selama beberapa waktu, maka terbentuklah sebuah tren.
Tren adalah pergerakan harga terarah yang diamati selama periode tertentu. Harga bergerak melalui tertinggi dan terendah. Ada tiga jenis arah tren:
- Uptrend menunjukkan kenaikan harga dalam periode tertentu. Pada grafik, terlihat seperti serangkaian kenaikan yang tinggi. Uptrend sering disebut sebagai tren bullish.
- Downtrend menunjukkan penurunan harga. Setiap rendah dan tinggi berikutnya berada di bawah yang sebelumnya. Tren turun sering disebut tren bearish.
- Tidak adanya tren yang menonjol mencirikan tren menyamping atau sideways. Rangkaian tertinggi dan terendah terletak pada level yang sama atau hampir sama. Trader biasanya memperhitungkan aturan bahwa tren sideways cepat atau lambat dapat digantikan oleh pergerakan yang kuat.
Harus ada setidaknya dua tertinggi/terendah pada grafik untuk menarik garis tren. Jika harga berubah ke arah yang berlawanan dengan tren di dalam garis, koreksi mungkin terjadi, dan jika menembusnya, pembalikan tren mungkin dapat terjadi.
Level Support dan Resistance
Level resistance dan support adalah garis yang ditarik melalui titik ekstrem pada grafik harga. Dalam analisis teknis, level resistance dan support menunjukkan permintaan dan penawaran pasar.
Harga mungkin melambat, mendekati level ini, dan terkadang mungkin memantul dan mulai bergerak ke arah yang berlawanan. Jika harga menembus level dan tetap, itu berarti tren kemungkinan akan berubah.
Garis yang ditarik melalui titik maksimum disebut level resistance, terletak di atas harga pasar saat ini. Jika harga mendekati titik ini, umumnya penjual memasuki pasar. Garis yang ditarik melalui titik minimum disebut level support, terletak di bawah harga pasar saat ini. Jika harga mendekati titik ini, umumnya pembeli memasuki pasar.
Anda dapat menggunakan level support untuk masuk ke pasar untuk membuka posisi buy. Ketika harga turun mendekati level ini, harga kemungkinan akan naik lagi. Stop loss harus ditempatkan di bawah level support. Level resistance digunakan dengan cara yang sama. Ketika harga mendekati level resistance, umumnya kita dapat berasumsi bahwa itu akan jatuh lagi.
Pola Grafik
Pada grafik, Anda dapat melihat berbagai pola grafik. Ada dua pola grafik yang paling populer: pembalikan dan kelanjutan. Pembentukan pola pembalikan pada grafik berarti perubahan tren. Pola tersebut termasuk Head and Shoulders, Double Top, Double Bottom. Misalnya, “Double top” adalah pola grafik dari pembalikan tren naik. Polanya terdiri dari dua tertinggi, di mana harga dua kali mencoba menembus resistance. Melihat pola ini, orang harus mempertimbangkan penjualan.
Jika pola lanjutan terbentuk pada grafik, ini berarti tren kemungkinan akan berlanjut. Flag, Pennant, Triangle, Rectangle adalah beberapa contoh pola kelanjutan. Namun, terdapat juga jenis-jenis pola ini bertindak sebagai formasi pembalikan jika menembus bagian level penting.
Indikator
Setiap indikator analisis teknis didasarkan pada formula tertentu. Tergantung pada jenis indikator atau tujuannya, rumusnya mungkin berbeda. Dengan menggunakan indikator, trader menentukan tren, zona overbought dan oversold, volume perdagangan, mengidentifikasi kemungkinan pembalikan.
Semua indikator dapat dibagi menjadi Tren dan Osilator:
- Indikator tren digunakan untuk mengidentifikasi tren dalam interval waktu tertentu. Sebagian besar indikator tren dibangun di jendela yang sama dengan grafik harga. Moving Average dianggap sebagai indikator tren paling populer.
- Osilator bekerja dengan baik ketika tidak ada tren yang jelas. Mereka membantu menentukan zona overbought dan oversold, serta memprediksi arah harga di masa depan. Indikator tersebut dibangun di jendela terpisah di bawah grafik. Osilator yang paling populer adalah Stochastic, RSI dan MACD.
Menggunakan analisis teknis memungkinkan untuk memperkirakan pergerakan harga. Namun, traderhub merekomendasikan untuk tidak lupa memperhitungkan analisis fundamental, serta aturan manajemen risiko saat trading.
Jika kamu ingin belajar tentang manajemen risiko atau apapun yang berkaitan dengan trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat belajar trading melalui kelas trading atau private consultation bersama mentor profesional, yang tentunya GRATIS! Yuk gabung bersama kami dengan klik di sini.