Apa Itu Stagflasi dan Bagaimana Cara Memanfaatkannya?

Momok stagflasi mulai memunculkan “kepalanya” di pasar keuangan, terutama karena inflasi tinggi yang terjadi di Amerika akhir-akhir ini.

Momok stagflasi mulai memunculkan “kepalanya” di pasar keuangan, terutama karena inflasi tinggi yang terjadi di Amerika akhir-akhir ini. Apa itu stagflasi? Apa yang harus Anda lakukan untuk bersiap menghadapi dampaknya? Pelajari lebih lanjut di bawah ini!

Apa Itu Stagflasi?

Stagflasi didefinisikan sebagai inflasi tinggi yang terus-menerus dan dikombinasikan dengan pengangguran tinggi, serta permintaan yang stagnan dalam perekonomian suatu negara, sebuah istilah yang pertama kali digunakan di Inggris pada tahun 1960-an.

Secara teori, lingkungan inflasi seringkali dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penurunan pengangguran. Sedangkan, stagflasi ekonomi mengalami hanya sedikit dari manfaat inflasi yang terwujud, bahaya ekonomi yang stagnan mempersulit negara-negara untuk kembali ke lintasan pertumbuhan.

Mungkin beberapa dari kalian bingung untuk membedakan antara stagflasi dan deflasi. Deflasi seringkali dapat bertindak sebagai pendahulu dari stagflasi. Lingkungan deflasi melihat harga turun, berlawanan dengan stagflasi dimana harga naik.

Penurunan harga seringkali membuat kinerja perusahaan berkurang, diikuti dengan pemotongan jumlah karyawan untuk meminimalkan biaya. Penurunan lapangan kerja dapat memicu deflasi lebih lanjut karena belanja konsumen berkontraksi.

Dalam lingkungan deflasi, pembelanjaan konsumen selanjutnya dibatasi oleh harapan bahwa ‘segalanya akan lebih murah jika saya menunggu’. Ini menambah tekanan pada perusahaan-perusahaan dan dapat meningkatkan pengangguran. Dengan kata lain, Stagflasi adalah kondisi di mana harga meningkat, dengan pengangguran yang tinggi

Apa yang Menyebabkan Stagflasi?

Stagflasi disebabkan oleh faktor ekonomi negatif, yang menciptakan lingkungan di mana negara atau wilayah berjuang untuk mengembalikan aktivitas ekonomi normal. Lihat gambar di bawah ini!

Inflasi tinggi

Selama stagflasi harga terus meningkat pada tingkat yang cepat. Hal ini dapat dipicu oleh komoditas yang harganya ditetapkan secara global, sehingga berada di luar kendali pemerintah nasional.

Selama tahun 1970-an, inflasi yang disebabkan oleh lonjakan harga minyak memicu krisis ekonomi global. Karena pentingnya minyak di seluruh industri, harga meningkat hampir secara universal. Hal ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi atau pekerjaan, yang mengakibatkan penurunan daya beli riil.

Pengangguran Tinggi

Lingkungan inflasi sering disebabkan oleh peningkatan pengeluaran konsumen karena permintaan melebihi penawaran. Namun, stagflasi sering disertai dengan pengangguran yang lebih tinggi atau pertumbuhan pekerjaan yang datar. Artinya, meskipun harga meningkat, hal ini tidak dibarengi dengan pertumbuhan serupa dalam belanja konsumen.

Pertumbuhan Ekonomi Rendah

Ketika aktivitas ekonomi melambat dan harga meningkat, konsumen memfokuskan pembelanjaan mereka yang terbatas pada barang-barang penting. Ini memiliki efek mengerikan pada pemasok barang dan jasa karena pengurangan pengeluaran secara keseluruhan memberi tekanan pada semua aspek ekonomi. Kombinasi faktor-faktor ini menyulitkan pemulihan ekonomi.

Aset yang Berkinerja Baik Selama Stagflasi

Ada beberapa aset yang lebih tahan terhadap kerusakan akibat stagflasi. Beberapa di antaranya adalah obligasi dan komoditas. Obligasi menawarkan tempat yang relatif aman bagi investor selama stagflasi. Obligasi menawarkan pengembalian yang stabil selama masa inflasi tinggi.

Selain itu, harga komoditas juga diuntungkan oleh tekanan stagflasi di pasar. Dengan produsen yang berpotensi mengurangi produksi dan pasar global, komoditas utama biasanya mengalami kenaikan harga selama periode stagflasi. Namun, harga yang lebih tinggi memiliki efek menekan aktivitas ekonomi dan harga akan turun setelah keseimbangan antara penawaran dan permintaan tercapai.

Bagaimana Cara Memanfaatkan Stagflasi?

Dengan menggunakan kategori di atas, trader dapat menyeimbangkan portofolio mereka dengan melakukan diversifikasi ke dalam kategori ini, serta mengurangi eksposur mereka ke aset berisiko lebih tinggi.

Dalam inflasi yang sedang tinggi di Amerika, inilah momen yang tepat untuk Anda berinvestasi pada produk derivatif di TraderHUB. Dengan berinvestasi derivatif, Anda akan mendapatkan peluang keuntungan dua arah, yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan keuntungan ketika harga suatu instrumen sedang naik atau pun turun.

Selain itu, kami juga memiliki banyak analis profesional yang selalu memberikan berita-berita pasar terupdate di setiap harinya dan juga bimbingan kepada Anda. Terdapat juga rekomendasi sinyal trading harian yang dapat Anda manfaatkan. Untuk itu, tunggu apalagi? Segera bergabung bersama kami dengan klik di sini.

Share the Post:

Related Posts

Join Our Newsletter