Siapa yang tak mengenal Amazon inc? Tentunya setiap orang pasti mengenalnya. Perusahaan teknologi multinasional Amerika yang berbasis di Seattle, Washington ini merupakan perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Perusahaan ini dikenal dengan perkembangannya yang cukup pesat.
Bahkan, perusahaan raksasa ini juga disebut sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan budaya paling berpengaruh di dunia. Tak hanya itu saja, Amazon juga merupakan merek paling berharga di dunia.
Awal mulanya, perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos ini hanya menjual buku-buku. Namun, seiring dengan perkembangannya, perusahaan ini mengepakkan sayapnya dan merambah ke dunia elektronik, teknologi, pakaian, furnitur, makanan, perhiasan, dan masih banyak lagi.
Perkembangannya yang pesat itu bahkan membuat seorang Jess Bezos harus meninggalkan pekerjaannya sebagai wakil presiden D.E Shaw agar bisa fokus mengelola perusahaannya ini. Terlebih, perkembangan internet saat ini juga menjadi pendongkrak kesuksesan Amazon.com, inc.
Kesuksesan yang diraih Amazon dilalui sejarah yang cukup panjang. Dalam dua bulan peluncurannya, Amazon telah menjual produk-nya pada 50 kota di hampir lebih dari 45 negara. Pada bulan berikutnya, penjualannya naik hingga mencapai 20.000 dollar AS tiap minggu.
Pada Oktober 1995, perusahaan mulai mengumumkan penawaran sendiri ke publik dan dua tahun kemudian, Amazon mulai mengeluarkan penawaran umum perdana saham pada tanggal 15 Mei 1997.
Amazon terus mengembangkan bisnisnya dengan melakukan beberapa upaya, yakni dengan menjalin kerjasama dengan Toys “R” Us pada tahun 2000, BookSurge LLC pada tahun 2005, Zappos.com pada tahun 2009, LOVEFiLM International Limited pada tahun 2011 dan beberapa perusahaan besar lainnya.
Proses kerjasama ini berdampak dengan semakin bervariasinya produk yang dijual di Amazon. Tak hanya itu, Amazon juga telah membuka banyak program-program yang memanjakan para konsumennya, antara lain seperti 1-Click yang memungkinkan konsumen untuk membeli secara online dengan 1 klik, Amazon.com, Amazon Web Services, Amazon Wedding, Amazon Connect, Amazon Simple Storage Service (S3), Endless.com, Amazon Unbox on TiVo, dan beberapa program-program menarik lainnya.
Sejak tahun 1998, Amazon telah membuka situs cabang secara internasional yang pertama dirilis di Inggris dan Jerman. Hingga saat ini Amazon telah memiliki bisnis online yang telah tersebar di negara-negara besar di dunia, seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, India, Italia, Spanyol, Brazil, Jepang, China, Belanda, Swedia dan beberapa pengiriman ke negara internasional lainnya.
Saham Amazon inc.
Tentunya kesuksesan Amazon juga berdampak kepada sahamnya. Dari tahun ke tahun, saham Amazon mengalami reli peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan keberadaan saham Amazon ini memberikan dampak yang cukup besar bagi kenaikan atau penurunan pada bursa saham Amerika Serikat (Wall Street).
Saham Amazon juga dikenal dengan keperkasaannya. Ketika berita mengejutkan pada 2 Februari 2021 yang mengabarkan bahwa Jess Bezos akan mengundurkan diri, harga saham Amazon yang digadang-gadang akan mengalami tekanan justru meningkat.
Pada saat itu, Jess Bezos mengejutkan dunia bisnis ketika ia memutuskan untuk beralih menjadi Executive Chairman pada kuartal III 2021 dan menyerahkan kepemimpinannya kepada Andy Jassy yang sebelumnya menjabat sebagai pimpinan Amazon Web Services (AWS)
Pada pertengah 2020, saham Amazon mengalami peningkatan tajam, yaitu sebesar 4,8 persen ke level USD $3.030,30. Hal ini sekaligus membantu mendorong indeks Nasdaq Composite mencetak rekor baru di atas level 10.000.
Dengan demikian, saham Amazon telah naik lebih dari 12 persen selama empat hari perdagangan dan melonjak sekitar 80 persen dari level terendah pada Maret 2020. Hal ini bahkan terjadi pada saat situasi pandemi melanda seluruh dunia.
Pada saat pandemi, Amazon telah mencatat permintaan yang meningkat untuk layanan e-commerce. Hal ini bukanlah tanpa alasan, melainkan karena pembatasan sosial membuat masyarakat mulai beralih ke e-commerce dalam mencari kebutuhan
Salah satu analis Bank of America (BofA), Justin Post, juga memprediksi bahwa saham Amazon akan terus mengalami peningkatan di tahun 2021 ini. Ia memprediksi bahwa saham Amazon akan menyentuh harga US$4.000 atau setara dengan 56 juta rupiah per lembarnya di tahun ini.
Banyak analis di Wall Street juga memperkirakan tren ini akan bertahan lebih lama dari masa pandemi, sehingga akan lebih memperkuat pangsa pasar perusahaan dan memicu kenaikan yang lebih besar lagi
Bagaimana Cara Trading Saham Amazon?
“Duh jadi ingin investasi di saham Amazon agar dapat kebagian profit dari kesuksesannya di tahun ini. Tapi bingung mau investasi dimana”
Sekarang tak perlu khawatir lagi! TraderHUB menyediakan untuk Anda yang ingin trading saham-saham internasional loh, termasuk Amazon!
Anda dapat mulai investasi saham Amazon bersama kami dengan Contracts for Difference (CFD) yang memiliki banyak sekali keunggulan. Tentunya, Contracts for DIfference (CFD) ini berpatokan langsung dengan pergerakan harga saham Amazon.
“Tapi saya takut kalau harganya sudah tinggi dan suatu saat nanti mengalami penurunan”
Tenang saja! Dengan adanya Contracts for Difference (CFD) memungkinkan Anda untuk mendapatkan potensi keuntungan dua arah, baik ketika harga sedang mengalami kenaikan, maupun ketika harga sedang mengalami penurunan.
Dengan adanya keuntungan dua arah, Anda dapat menjadikan CFD ini sebagai sarana lindung nilai. Selain itu, dalam CFD juga terdapat sistem leverage yang memungkinkan Anda untuk bertransaksi dengan potensi keuntungan yang lebih besar dari modal yang Anda miliki.
Tak hanya itu saja, kami juga memiliki para konsultan profesional yang siap memberikan bimbingan, serta analis internasional yang siap memberikan pelatihan dan analisis-analisis pasar. Yuk mulai trading saham Amazon bersama kami! Tentukan jalan kesuksesan Anda bersama kami sekarang!