Pasar terus berubah dan membentuk suatu siklus. Ini berarti bahwa kita bisa memprediksi pergerakan harga masa depan dengan menganalisis pergerakan masa lalu, meskipun prediksi tidak selalu benar 100 persen. Jadi, bagaimana cara memprediksi arah trading? Yuk simak!
Apa Itu Analisis Teknikal?
Analisis teknikal adalah prediksi pergerakan harga berdasarkan analisis pergerakan historis pada grafik. Prinsip dasar analisis teknikal diterbitkan oleh Charles Dow dalam serangkaian artikel di The Wall Street Journal, 1900-1902. Dan meskipun didasarkan pada pengamatan pasar saham, teori yang ia buat bekerja dengan baik di pasar Forex. Dasarnya adalah tiga poin penting ini:
1. Pasar (harga) memperhitungkan segalanya. Dalam pergerakan pasar saat ini, semua sentimen pelaku pasar dan faktor lain yang dapat mempengaruhi pembentukan harga saat ini sudah diperhitungkan.
2. Sejarah berulang. Pengamatan Dow telah menunjukkan bahwa formasi pasar, seperti pergantian puncak dan terendah, relatif stabil dan cenderung berulang dari waktu ke waktu.
3. Tren harga selalu hadir dan saling melengkapi. Harga tidak bergerak secara acak, melainkan ada pergerakan naik, turun atau menyamping.
Berdasarkan 3 hal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa analisis teknis adalah cara universal untuk memprediksi harga di masa depan.
Lalu bagaimana cara menerapkan analisa teknikal untuk memprediksi arah harga?
Dari teori ke praktik. Ada banyak alat untuk memprediksi harga menggunakan analisis teknis. Namun kami ingin menarik perhatian Anda pada instrumen analisis teknikal yang paling populer dan efektif. Apa saja? Yuk simak!
Alat Linier
Alat analisis teknis linier diwakili oleh serangkaian garis: vertikal, horizontal, dan tren. Garis vertikal berfungsi sebagai panduan yang baik untuk memulai sesi perdagangan baru dan menandai rilis laporan berita penting.
Garis horizontal memungkinkan Anda untuk menggambar channel harga tren (garis support dan resistance). Menembus level ini biasanya merupakan tanda perubahan tren di pasar. Pada grafik di bawah ini, kami menunjukkan level support dan resistance menggunakan garis merah dan hijau:
Indikator
Ini adalah alat universal yang memungkinkan Anda tidak hanya secara otomatis membangun berbagai garis, gelombang, dan level pada grafik pasangan mata uang, tetapi juga menentukan parameter yang diperlukan seperti kondisi pasar, arah dan kekuatan tren, dan bahkan memperingatkan Anda tentang tren yang akan datang.
Indikator dapat dianggap sebagai alat utama untuk analisis teknis. Berdasarkan rekomendasi dari para profesional, yang paling efektif adalah: Moving Average, Bollinger Bands, Stochastic Oscillator, MACD, dan RSI.
Mari kita lihat sebuah contoh cara kerja Stochastic Oscillator. Itu terletak di bawah grafik dan terdiri dari dua garis lengkung: garis %K (garis solid) dan garis %D (garis putus-putus), yang bergerak naik turun dalam skala vertikal dari 0 hingga 100%. Dari level 20 dan 80 ada dua level horizontal, di bawah dan di atasnya, masing-masing berada di zona oversold dan overbought.
Sinyal utama untuk memasuki pasar adalah perpotongan garis %K dan %D. Jadi, jika garis padat melintasi garis putus-putus dari bawah ke atas, maka Anda perlu membuka order beli, jika dari atas ke bawah, maka bisa melakukan order jual.
Pada grafik di bawah ini, kita melihat bahwa %K telah melewati garis %D dari atas ke bawah, dan ini merupakan sinyal yang sangat baik untuk membuka posisi jual.
Ini adalah contoh paling sederhana dalam menggunakan indikator. Masing-masing memiliki banyak sinyal dan aplikasi. Kami merekomendasikan Anda untuk mempelajari cara menerapkannya sebelum mempraktikkannya.
Pola Analisis Teknis
Pola analisis teknis atau pola grafik memberikan kemungkinan untuk menganalisis dan melengkapi analisis Anda secara kualitatif. Seperti yang Anda ketahui, grafik pasangan mata uang mengikuti tren tertentu. Jadi dengan bantuan pola, dimungkinkan untuk memprediksi kelanjutan tren dan pembalikannya.
Secara umum, pola-pola yang sering dijadikan acuan adalah pola: Triangle, Head and Shoulders, Double Top, Wedge, Triple Bottom, Triple Top, Double Bottom, Flag, Rounding Bottom, Pennant. Untuk masing-masing dari contoh pola tersebut, ada aturan untuk memasuki pasar.
Mari kita lihat contoh Triple Top. Triple Top terbentuk setelah tren naik yang panjang dan menunjukkan kemungkinan pembalikan tren.
Jika harga turun di bawah level support, pembentukan pola ini dianggap selesai dan valid. Sinyal jual muncul, dan arah tren diperkirakan akan berubah. Jadi, seperti yang Anda lihat, analisis teknis menyajikan banyak cara bagaimana menggunakan alatnya dalam praktik, dan memprediksi pergerakan harga. Semua ada di tangan Anda, apakah ingin mempelajarinya sebagai senjata trading atau tidak.
Bagi Anda yang ingin belajar dan membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk menghubungi mentor profesional TraderHUB. Para mentor kami selalu siap memberikan bimbingan dan edukasi dengan sepenuh hati. Yuk gabung bersama kami dengan klik di sini.