Dalam trading forex, teknik scalping merupakan salah satu teknik favorit di kalangan trader. Dengan menggunakan teknik ini, seorang trader akan berusaha untuk mencari keuntungan-keuntungan kecil dari beberapa posisi dengan durasi yang singkat.
Dengan durasi yang singkat tersebut, strategi scalping dinilai merupakan strategi yang memiliki risiko tinggi. Apalagi jika digunakan oleh trader yang belum mendalami ilmunya terlebih dahulu. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah antisipatif untuk menerapkan strategi ini.
Nah, di bawah ini akan dibahas mengenai tips scalping mudah yang mungkin dapat kamu jadikan referensi atau bisa kamu kembangkan sesuai dengan gaya tradingmu. Yuk simak pembahasan artikel di bawah ini!
Mempersiapkan Diri
Jika kamu memilih untuk menjadi seorang scalper, sebaiknya kamu harus mengetahui karakteristik pada dirimu sendiri. Scalper akan dituntut untuk memiliki karakteristik yang disiplin dan tahan banting. Jika kamu memiliki karakteristik ini, maka kamu cocok untuk menggunakan teknik ini.
Scalper juga sebaiknya bisa mengendalikan emosi jika posisi tradingnya merugi. Hal tersebut dikarenakan seorang scalper jika merugi harus berani untuk cut loss dan “move on” dengan membuka posisi-posisi lainnya.
Karakteristik yang juga tak kalah penting adalah cekatan. Tentunya seorang scalper harus cekatan karena teknik ini digunakan dalam jangka pendek dan seorang trader harus cekatan melihat peluang-peluang yang sewaktu-waktu bisa muncul.
Selain itu, seorang scalper juga sebaiknya menguasai ilmu-ilmu trading seperti dapat mengenali level-level Support Resistance, dapat mengidentifikasi pola-pola chart, dapat menyeimbangkan antara Risk dan Reward selama trading.
Scalper juga sebaiknya memilih pair yang memiliki volatilitas tinggi, sehingga order-order dapat dengan cepat tereksekusi. Sebaiknya juga memilih broker yang memiliki spread rendah karena scalper akan membuka posisi yang relatif banyak.
Teknik Scalping Mudah
Dalam teknik scalping, scalper dapat memanfaatkan 2 garis EMA (Exponential Moving Average) di time frame kecil untuk mendapatkan sinyal trading. Manfaatkanlah peluang-peluang scalping dari EMA periode 10 dan EMA periode 20.
Persilangan EMA 10 dari bawah ke atas akan menghasilkan titik buy yang potensial ketika pasar sedang bullish. Sebaliknya, crossing EMA 10 dari atas ke bawah saat pasar bearish akan mengidentifikasi peluang-peluang sell yang potensial.
Namun, perlu diketahui bahwa EMA merupakan indikator lagging yang baru terbentuk setelah harga. Jadi, sinyal yang kamu dapatkan kemungkinan tidak selalu valid dan masih membutuhkan konfirmasi dari metode analisis lain atau indikator lain.
Selain itu, kamu dapat memanfaatkan indikator volume untuk mengenali Price Action. Hal tersebut dikarenakan perubahan volume harga biasanya diikuti oleh Price Action. Sehingga, volume akan menjadi sinyal dan Price Action adalah konfirmasinya.
Ketika indikator volume menunjukkan sinyal pelemahan, maka laju tren kemungkinan melambat dan berpotensi berbalik atau koreksi sejenak sebelum melanjutkan pergerakan. Namun, scalper juga sebaiknya tetap menunggu konfirmasi dari indikator lain atau metode analisis lain.
Teknik berikutnya, kamu dapat menggunakan kombinasi antara stochastic dan MA. Kamu dapat memasang SMA 50 dan EMA 120. Setelah itu, perhatikan sinyal crossing yang terjadi antara garis-garis MA tersebut. Apabila persilangan terjadi bertepatan dengan garis-garis Stochastic, maka itu bisa menjadi konfirmasi peluang untuk mengambil posisi buy atau sell.
Nah, itulah beberapa pembahasan mengenai teknik scalping yang mungkin dapat kamu gunakan atau kembangkan. Jika kamu belum begitu menguasai, sangat disarankan untuk mencobanya terlebih dahulu pada akun demo.
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat belajar dan melihat analisis trading dari para analis internasional. Yuk klik di sini!