TraderHUB

Teknik Strategi Forex Scalping Menggunakan Parabolic Sar

Share This Post

Dalam dunia trading forex, terdapat banyak sekali strategi-strategi yang dapat digunakan oleh trader. Semua strategi tersebut dapat disesuaikan dengan gaya dan tujuan trading si pengguna. Tentunya, setiap strategi memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu strategi yang sering digunakan oleh trader yang memiliki gaya trading jangka pendek adalah scalping.

Scalping merupakan salah satu strategi yang mengandalkan keluar-masuk pasar dengan waktu yang relatif singkat. Strategi ini cukup familiar di kalangan trader. Nah, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai tips strategi scalping dengan menggunakan indikator parabolic SAR. Bagaimana caranya? Yuk simak pembahasannya!

Sekilas Tentang Strategi Forex, Scalping

Scalping adalah strategi trading forex yang mengandalkan time frrame rendah, seperti 1 menit hingga 30 menit. Trader pengguna strategi Scalping disebut dengan Scalper. Strategi scalping digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sesegera mungkin. Strategi ini memungkinkan kamu untuk mengetahui profit atau rugi dengan cepat.

Prinsip trading yang diterapkan oleh para Scalper adalah “Raih keuntungan sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit”. Prinsip ini digunakan hampir oleh setiap scalper, karena pada dasarnya strategi scalping digunakan untuk membuka posisi antara puluhan hingga ratusan dalam sehari, dengan rentang keuntungan per posisi trading sekitar 5-15 pips saja.

Untuk menjadi seorang Scalper, dibutuhkan kesigapan dan tingkat konsentrasi yang tinggi untuk menaklukkan pasar. Strategi ini sebaiknya kamu gunakan jika kamu sedang tidak sibuk atau memiliki sedang memiliki waktu luang.

Seorang scalper juga harus dituntut dapat mengelola psikologinya dengan baik. Hal tersebut dikarenakan profit atau rugi dapat langsung diketahui dengan cepat. Oleh karena itu, jangan sampai hasil keuntungan atau kerugian yang diterima dapat mengganggu psikologi.

Kamu dapat mengombinasikan strategi scalping dengan berbagai indikator teknikal. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk scalping adalah Parabolic SAR. Tujuan digunakannya indikator Parabolic SAR adalah untuk memeroleh gambaran mengenai kondisi harga saat ini, sehingga kamu dapat menentukan titik entry dengan tepat.

Sekilas Tentang Indikator Parabolic SAR

Parabolic SAR adalah salah satu indikator teknikal yang dibuat oleh Welles Wilder pada tahun 1978 dalam bukunya yang berjudul “New Concept In Technical Trading Systems”. Selain dapat digunakan untuk scalping, indikator yang sifatnya lagging ini dapat digunakan saat kondisi pasar tengah trending, sehingga dapat digunakan untuk strategi Trend Following .

SAR sendiri merupakan akronim dari Stop And Reverse, yang berfungsi sebagai penanda harga berhenti dan menunjukkan potensi pembalikan (Reversal). Jika dilihat secara visual, indikator Parabolic SAR terdiri atas titik-titik yang bisa berpindah posisi sesuai kondisi harga. Apabila harga sedang Uptrend, maka titik-titik Parabolic SAR akan berada di bawah candle. Sebaliknya bila harga tampak melemah dalam serangkaian Downtrend, maka titik-titik Parabolic SAR berada di atas candle.

Tidak ada satu pun indikator yang tidak memiliki kelemahan, begitupun dengan indikator PArabolic SAR. Salah satu kelemahan indikator ini adalah tidak dapat digunakan saat kondisi pasar sedang sideways (konsolidasi). Pada kondisi demikian, biasanya Parabolic SAR akan terus berpindah-pindah dari atas ke bawah dan sebaliknya dalam waktu singkat. Kondisi ini dapat berpotensi memberikan berbagai False Signal sebelum entry.

Cara Menggunakan Parabolic SAR untuk Scalping

Agar potensi keakuratan semakin besar, kamu dapat menggunakan indikator Parabolic SAR yang dilengkapi dengan indikator MACD (Moving Average Convergence Divergence) sebagai konfirmator.

1.   Jika Anda ingin Sell, identifikasilah terjadinya Downtrend kuat yang ditandai dengan titik-titik indikator PSAR berada di atas candle. Jika Downtrend telah terdeteksi, Anda bisa memasang entry Sell di candle kedua atau ketiga, saat Downtrend telah terkonfirmasi.

2.   Perhatikan sinyal yang ditunjuk oleh indikator MACD. Apabila dua garis EMA saling berpotongan (crossing) dari atas ke bawah, maka kondisi tersebut menandakan entry Sell. Sebaliknya bila crossing terjadi dari bawah ke atas, maka Anda bisa Buy (seperti saat terjadi koreksi).

3.   Jika terjadi koreksi saat Downtrend, tunggu hingga koreksi berakhir sebelum memutuskan untuk entry.

4.   Kamu dapat exit posisi secara manual apabila dalam grafik ditemukan pola-pola candlestick konsolidasi atau Reversal, misalnya candle Pin Bar, Engulfing, atau Shooting Star.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai tips menggunakan indikator parabolic SAR untuk strategi scalping. Tentunya, setiap strategi memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing. Hal terpenting adalah bagaimana menutup kelemahannya dan memanfaatkan kelebihan strategi tersebut. Yuk terus semangat!

Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat belajar dan melihat analisis trading dari para analis internasional. Yuk klik di sini!

More To Explore