Sekarang ini, varian Omicron menyerang AS dengan penyebaran yang sangat cepat. Dengan semakin banyaknya kasus varian omicron ini, WHO menyerukan upaya yang lebih besar untuk memastikan pandemi berakhir tahun depan. Untuk lebih jelasnya, yuk baca artikel berikut!
Varian Omicron Menyerang AS
Omicron sekarang menyumbang 73,2 persen dari kasus baru AS selama seminggu terakhir. Bahkan, di beberapa wilayah negara itu juga ada yang sudah lebih dari 90 persen infeksi baru.
Gedung Putih melaporkan bahwa seorang anggota staf tingkat menengah, yang sudah divaksinasi penuh dinyatakan positif Covid-19, setelah menghabiskan 30 menit di dekat presiden tiga hari sebelumnya. Biden sejauh ini dinyatakan negatif.
Data awal menunjukkan Omicron bisa lebih menular, meskipun ada indikasi bahwa itu tidak lebih parah daripada varian Delta. Sejak pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan pada November, Omicron telah semakin menyebar ke banyak negara, membuyarkan harapan bahwa pandemi terburuk telah berakhir.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyerukan negara-negara untuk melipatgandakan upaya untuk membantu mengakhiri pandemi, menyerukan agar acara tahun baru dibatalkan karena lebih baik “merayakan nanti daripada merayakan sekarang dan berduka nanti”.
Pembatasan Lebih Lanjut
Uni Eropa menyetujui suntikan Covid-19 kelimanya pada hari Senin dengan perusahaan AS Novavax. Eropa saat ini sudah jauh di depan dengan peluncuran vaksin dan suntikan penguat. Vaksin yang disetujui berasal dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson. UE telah menandatangani kesepakatan untuk membeli hingga 200 juta dosis vaksin Novavax (dua kali suntikan).
“Pada saat varian Omicron menyebar dengan cepat… Saya sangat senang dengan otorisasi vaksin Novavax hari ini” kata kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan.
London pada hari Senin mengumumkan telah membatalkan acara Malam Tahun Baru di pusat Trafalgar Square untuk 6.500 orang. Paris telah membatalkan perayaan tahun barunya, dan Jerman diperkirakan akan memberlakukan pembatasan ketat pada pesta pribadi dan menutup klub malam.
“Perayaan malam tahun baru dengan banyak orang tidak dapat dibenarkan dalam situasi saat ini”, bunyi larangan tersebut.
Maroko juga telah mengumumkan larangan total pada perayaan Malam Tahun Baru. Begitu pun juga dengan Belanda yang telah memberlakukan lockdown Natal. Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengesampingkan pengetatan lebih lanjut dari aturan virus corona Inggris selama Natal, sambil berjanji untuk menjaga situasi tetap stabil.
Saat pandemi semakin cepat, masyarakat sekali lagi dihadapkan dengan putaran baru pembatasan dan pembatalan acara besar. Forum Ekonomi Dunia mengatakan pihaknya menunda pertemuan tahunan pejabat-pejabat yang berkuasa di dunia pada Januari karena varian baru.
Kementerian kesehatan Israel melarang warga negaranya untuk bepergian ke Amerika Serikat, dan menambahkan beberapa negara Eropa ke “daftar merah” Covid-nya. Di sisi lain, dunia olahraga juga terus diterpa penyebaran virus, dengan beberapa tim sepak bola Liga Premier Inggris mencatat wabah yang memaksa permainan untuk ditinggalkan dalam beberapa hari terakhir.
Namun, Liga Premier mengatakan setelah pertemuan pada hari Senin bahwa mereka telah menolak rencana untuk menghentikan sementara musim, dengan mengatakan: “Ini adalah niat kolektif Liga untuk melanjutkan jadwal pertandingan saat ini jika memungkinkan”.
Gold Berkilau
Di situasi global yang sedang tertekan akibat varian baru omicron ini, menambah daya tarik investor untuk berinvestasi pada produk seperti emas. Akhir-akhir ini emas mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena label “safe haven-nya”.
Untuk itu, segera manfaatkan momen ini dengan trading gold bersama Mentari. Di Mentari, Anda berkesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan konsultasi. Tak hanya itu, juga ada rekomendasi sinyal di setiap harinya dari para mentor profesional. Untuk itu, tunggu apalagi? Segera bergabung bersama kami sekarang dengan klik di sini.