TraderHUB

Mengenal Istilah Gelembung Ekonomi (Economic Bubbles)

gelembung ekonomi

Share This Post

Sebagian orang mungkin baru mendengar istilah gelembung ekonomi. Tahukah kamu, bahwa gelembung ekonomi adalah salah satu fenomena mengerikan yang dapat terjadi pada suatu negara?

Penasaran dengan pembahasannya? Di bawah ini akan dibahas mengenai gelembung ekonomi dan contoh peristiwa-peristiwa gelembung ekonomi yang terjadi pada suatu negara, termasuk Indonesia. Yuk disimak!

Pengertian Gelembung Ekonomi

Pict by: Theweek.com

Gelembung ekonomi atau economic bubbles adalah kondisi ekonomi yang sangat parah, ditandai dengan adanya peningkatan harga suatu produk atau aset yang tidak wajar dan tidak dapat diterima oleh akal sehat.

Fenomena ini biasanya terjadi dalam waktu yang relatif cepat. Namun, sesuai namanya, ketika gelembung tersebut terus membesar dan pecah, situasi ini akan menyebabkan keruntuhan ekonomi yang sangat parah.

Fenomena Gelembung Ekonomi “The Tulip Mania

Pict by: Veem.com

Pada rentang tahun 1636-1637, negara belanda dihebohkan dengan salah satu bunga yang begitu populer, yaitu bunga tulip. Pada saat itu, keunikan dan keindahan bunga tulip, membuat permintaan terhadap bunga tersebut melonjak.

Gelembung membesar pada awal tahun 1637. Pada saat itu, banyaknya permintaan dan minimnya stok bunga tulip akhirnya membuat harga bunga tulip melejit naik hingga 200 kali lipat dari harga normal.

Fenomena ini tidak berlangsung lama. Gelembung pun pecah pada pertengahan tahun 1637. Pada saat itu pelaku-pelaku pasar bunga tulip satu persatu mulai menjual bunga tulipnya. Hal ini menyebabkan bunga tulip langsung anjlok. Bahkan dikatakan harganya lebih rendah dari harga sebiji bawang merah.

Fenomena Gelembung Ekonomi “Dotcom”

Pict by: Steemit.com

Perkembangan internet pada tahun 1990-an di amerika serikat memunculkan tren pasar yang begitu melonjak dari segi perusahaan teknologi. Banyak sekelompok orang berlomba-lomba membuat perusahaan berbasis teknologi yang memanfaatkan internet.

Keberhasilan perusahaan-perusahaan ini membuat saham-saham mereka naik drastis hingga berkali-kali lipat. Hal ini juga diiringi ekspektasi pelaku-pelaku pasar yang bersikap optimis bahwa akan ada era ekonomi baru dari kemajuan teknologi ini.

Namun, lahirnya perusahaan-perusahaan tersebut hanya terkesan “mengikuti trend” saja tanpa diiringi oleh pengelolaan finansial yang baik. Hingga pada akhirnya, puncak gelembung pecah ketika Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuan.

Pada kondisi ini, banyak pemberitaan perusahaan teknologi yang mengalami kerugian karena tidak dapat mengelola keuangan dengan baik. Akibatnya, terjadi penjualan saham secara besar-besaran dan mengakibatkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan runtuh satu persatu.

Fenomena Gelembung Ekonomi Di Indonesia

Contoh di atas merupakan beberapa contoh gelembung ekonomi yang terjadi di luar negeri. Lalu bagaimana di Indonesia? Apakah Indonesia pernah mengalami peristiwa ini?

Tanpa disadari, Indonesia pernah mengalami fenomena gelembung ekonomi ini, sebagai contohnya fenomena ikan louhan, tanaman anthurium, batu akik, hingga tanaman janda bolong yang baru-baru ini ramai diperbincangkan.

Ikan Louhan

Pict by: Sukaikan.com

Fenomena ikan louhan sangat ramai pada tahun 2002. Keunikan ikan louhan membuat para kolektor banyak memburu ikan tersebut pada saat itu. Hal ini menyebabkan harga ikan louhan naik hingga puluhan juta.

Namun gelembung tersebut baru pecah pada tahun 2005. Saat itu, para kolektor sudah tidak lagi mencari ikan tersebut. Akibatnya, harga ikan louhan pun turun drastis dan pemilik yang sudah membeli ikan tersebut dengan harga puluhan juta terpaksa untuk “gigit jari”.

Tanaman Anthurium

Pict by: Ilmubudidaya.com

Pada tahun 2006, Indonesia kembali digemparkan dengan fenomena tanaman anthurium atau yang biasa disebut tanaman gelombang cinta. Tanaman ini mampu menembus hingga ratusan juta rupiah. Bahkan, banyak orang-orang yang rela untuk menukarkan aset yang dia miliki untuk tanaman gelombang cinta ini.

Namun, karena terlalu banyaknya stok tanaman anthurium ini, membuat harga turun drastis begitu cepat. Hal ini membuat kerugian yang sangat besar bagi orang-orang yang sudah membeli tanaman ini dengan harga mahal.

Batu Akik

Pict by: Beritasatu.com

Fenomena gelembung ekonomi yang cukup terkenal ialah fenomena batu akik. Pada tahun 2014, muncul fenomena batu cincin yang disebut dengan batu akik. Harga batu akik pada saat itu dapat mencapai ratusan juta.

Mulai bermunculan jenis-jenis batu akik dengan harga yang bervariasi. Para pedagang mulai berburu batu hingga ke dalam gua, hutan, ataupun tempat-tempat bersejarah agar mendapatkan kualitas batu akik terbaik.

Namun fenomena ini tidak bertahan lama. Pada tahun 2016, batu akik kembali meredup. Harganya turun drastis dan kini hanya menjadi cincin biasa. Banyak orang yang mengalami kerugian karena  telah membelinya dengan harga mahal.

Bagaimana dengan Tanaman Janda Bolong yang Sedang Ramai Saat Ini?

Pict by: Bekesah.co

Bagi kamu yang ingin membeli tanaman janda bolong dengan harga mahal, sebaiknya pikirkanlah kembali. Barangkali ini hanya merupakan fenomena bubble economic yang dimainkan oleh pasar. Mungkin ada sekelompok orang yang ingin membuat harga tanaman ini tinggi dan seolah-olah akan bertahan lama sehingga menimbulkan banyak peminat.

Namun, tampaknya fenomena tanaman janda bolong ini masih simpang siur dan belum begitu menciptakan suatu gelembung yang besar. Hal ini dikarenakan masih banyak ditemukan tanaman janda bolong yang harganya murah.

Untuk itu, kita harus tersadar bahwa ini hanya merupakan permainan pasar. Selagi gelembungnya masih kecil, pecahkanlah gelembung itu sebelum akan membesar dengan cara tidak mudah terprovokasi dengan permainan harga tersebut.

Nah, pembahasan di atas merupakan beberapa contoh peristiwa ekonomi yang terjadi di masa lampau. Bagi kamu yang ingin mengetahui peristiwa ekonomi lainnya di masa sekarang, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Disana kamu dapat mengetahui sinyal-sinyal dari guru profesional mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi dalam suatu negara. 

Yuk gabung! klik di sini.

More To Explore