TraderHUB

Ketika kondisi dunia sedang tidak stabil seperti ketika pandemi seperti ini, maka banyak orang mulai ketakutan. Efeknya semakin menakutkan ketika perekonomian global mulai terguncang. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang mulai tumbang karena resesi pandemi.

Saat kita butuh tempat berlindung yang aman di saat genting, tempat inilah yang disebut dengan safe haven. Dalam dunia finansial, safe haven dapat berupa aset mata uang. Salah satu contohnya adalah Yen, mata uang jepang (JPY).

Lalu bagaimana mungkin JPY dapat digunakan sebagai safe haven?

Jepang Negara Kreditur

Money bag with yen money inside Free Vector
Photo by Freepik

Jepang merupakan negara kreditur. Artinya Jepang menjadi pusat kredit atau negara  piutang. Bisa dikatakan juga bahwa negara lain banyak yang memiliki hutang pada Jepang.

Selain itu, Jepang juga tidak memiliki banyak hutang dalam bentuk Dolar Amerika (USD) sehingga mata uang Yen tidak akan terhimpit seperti mata uang negara lain yang memiliki hutang USD. 

Aset Surplus

Coinpurse with yen symbol Free Vector
Photo by Freepik

Menurut data Bank Sentral Jepang, pada tahun 2018 aset yang dimiliki oleh Jepang mencapai 1.3x lipat lebih banyak dari Jerman yang merupakan kreditur nomor dua di dunia. Seluruh aset ini tersebar di seluruh dunia dan dimiliki oleh negara, korporasi maupun individu. 

Ketika perekonomian dunia tidak stabil seluruh aset yang dimiliki Jepang dapat direpatriasi atau dialirkan kembali ke Jepang sehingga JPY akan terus menguat.

Suku Bunga Negatif

Collection of flat design yen banknotes Free Vector
Photo by Freepik

Jepang memiliki suku bunga negatif. Suku bunga negatif berarti ketika tingkat bunga nominal turun di bawah nol persen untuk zona ekonomi Jepang. Bisa juga diartikan bahwa bank dan perusahaan keuangan lainnya harus membayar untuk menyimpan kelebihan cadangan JPY di bank sentral untuk mencegah penerimaan pendapatan bunga positif.

Suku bunga negatif dapat meningkatkan tingginya permintaan hutang. Ketika permintaan hutang naik, maka JPY akan mengalami apresiasi. 

Rendahnya suku bunga JPY membuat mata uang ini menjadi carry trade. Yang dimaksud dengan carry trade adalah strategi perdagangan yang melibatkan pinjaman dengan suku bunga rendah dan berinvestasi dalam aset yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi.

Untuk seorang trader forex, JPY merupakan salah satu mata uang yang memiliki nilai yang tinggi. Tingginya transaksi KYP bahkan mencapai tiga terbesar dalam forex setelah USD dan Euro.

Namun untuk trading forex, JPY bukan berarti akan membuat kita profit terus-terusan. Kita sebagai investor harus tetap fokus untuk melihat pergerakan pasar, terutama ketika perekonomian dunia sedang tidak stabil.

Jika ingin belajar mengenai trading forex secara lebih dalam, anda dapat bergabung dengan program TMTE dari PT Mentari Mulia Berjangka. Melalui webinar dan training mereka, kita bisa belajar langsung dengan Sam Kima, analis forex yang telah berpengalaman lebih dari sepuluh tahun. Untuk mendaftar, klik di sini!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *