Teknik price action merupakan salah satu teknik trading yang digemari oleh kebanyakan trader. Teknik ini terkenal dengan kesederhanaan dan kemudahannya dalam menganalisis pasar tanpa mengandalkan indikator
Teknik ini mengandalkan pembacaan terhadap pola-pola harga sebagai sinyal. Meskipun terkenal mudah, tak sedikit juga yang meyakini jika kemampuan membaca pola-pola harga adalah teknik yang sulit dikuasai.
Hal inilah yang membuat rahasia Price Action menjadi salah satu topik pembelajaran yang menarik untuk ditelaah. Nah, untuk kamu yang ingin menggunakan teknik ini, di bawah ini akan dijelaskan beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan. Yuk simak!
Order Absorption
Beberapa trader mungkin mengira bahwa semakin sering support dan resistance diuji, maka semakin kuat posisinya. Namun dalam skenario breakout, hal yang terjadi justru sebaliknya. Pakar trading dari Tradeciety meyakini jika kekuatan buyer dan seller mengalami perubahan keseimbangan tiap kali harga menguji support atau resistance.
Misalnya saja, ketika harga menyentuh Resistance dalam pergerakan uptrend, maka penjual akan masuk untuk memanfaatkan peluang pembalikan dari level penting tersebut. Namun, di pengujian berikutnya, kekuatan penjual yang masuk sering kali berkurang. Sehingga meskipun resistance kembali diuji, maka posisinya bukan semakin kuat, melainkan semakin lemah.
Hal Inilah yang dinamakan dengan order absorption. Ciri-ciri utamanya terlihat pada kembalinya harga ke level Support atau Resistance yang semakin cepat setelah berbalik dari pengujian (retest). order absorption merupakan sinyal breakout yang patut diwaspadai. Trader harus berhati-hati dan bijak jika terdapat sinyal ini.
Lima Fase Pergerakan Harga
Sudah jadi rahasia umum jika arah pergerakan harga dibagi dalam 3 jenis: uptrend, downtrend, dan sideways. Namun apabila ditelaah lebih lanjut, sebenarnya terdapat 5 fase dalam tiap-tiap arah pergerakan harga.
Memahami 5 fase ini dapat membantu kamu untuk membaca pergerakan harga sebagai peta kekuatan pasar. Selain itu, memahami 5 fase ini juga sangat berguna untuk trader yang ingin menggunakan teknik price action.
A. Tren
Pada kondisi uptrend kekuatan buyer mendominasi. Sebaliknya, pada kondisi downtrend kekuatan seller mendominasi. Jika suatu harga terus naik dalam suatu periode, maka kondisi itu bisa dikatakan sebagai reli, bull market, atau uptrend. Sebaliknya, penurunan harga secara konsisten dinamakan dengan bear market, sell-off, atau downtrend.
B. Koreksi
Koreksi adalah pergerakan pendek yang melawan arus trend. Ketika uptrend, maka koreksi berarti harga mengalami penurunan dalam jangka pendek. Sebaliknya, ketika downtrend, maka koreksi berarti harga mengalami kenaikan jangka pendek.
C. Konsolidasi
Kekuatan buyer dan seller seimbang, sehingga pergerakan trend menyamping. Dengan kata lain, Ini merupakan fase sideways yang ditandai dengan pergerakan harga secara mendatar dalam batas-batas Support Resistance yang jelas.
D. Breakout
Breakout adalah kekuatan salah satu pihak (buyer atau seller) memenangkan keadaan imbang dari fase konsolidasi.
Setelah kekuatan buyer dan seller yang seimbang menyebabkan sideways, maka cepat atau lambat kekuatan di antara dua sisi pasar tersebut akan mulai berubah. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya breakout setelah harga terkonsolidasi.
Apabila buyer atau seller berhasil mengkonfirmasi dominasinya, maka harga akan menembus batas Support (jika seller yang menang) atau Resistance (jika buyer yang menang). Hal Ini akan memulai sebuah trend baru.
E. Reversal
Reversal adalah Kekuatan oposisi berhasil merebut dominasi pasar.Jika koreksi tidak berlanjut ke trend utama atau berubah menjadi fase konsolidasi, maka harga akan mengalami reversal. Tanda-tandanya bisa dilihat pada intensitas koreksi yang terus meningkat. Sama halnya seperti breakout, reversal juga menandai dimulainya trend baru.
Pola Harga Tidak Selamanya Persis dengan Teori
Kebanyakan trader pemula banyak yang terjebak dengan teknik price action. Kemudahan teori price action membuat para pemula tergiur tanpa mempelajarinya lebih dalam lagi. Pola price action memang membaca pola-pola harga pada grafik, akan tetapi bukan berarti trader harus mencari mencari pola yang sama persis seperti teorinya.
Pergerakan harga itu dinamis atau selalu berubah sepanjang waktu. Apabila trader hanya trading pada pola yang sama persis dengan apa yang terdapat di teori, maka para pemain besar justru akan memanfaatkan kenaifan tersebut untuk mengeruk keuntungan.
Jadi, ketahuilah bahwa rahasia Price Action adalah tidak terpaku pada teori. Sebaiknya, berhentilah mencari pola-pola yang telah terbentuk sempurna saat trading. Belajarlah untuk memahami kaidah pembentukan pola-pola harga, sehingga tahu benar cara mengenali pola yang valid meski bentuknya tidak sama persis dengan teorinya.
Namun, tak perlu khawatir. Teknik price action juga tidak sesulit kelihatannya. Kita dapat mempelajarinya secara mendalam melalui buku-buku price action, channel youtube, website, maupun mentor profesional.
Nah, itulah pembahasan mengenai beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan teknik price action. Informasi di atas mungkin dapat berguna untuk kamu yang ingin menggunakan teknik ini. Yuk semangat!
Bagi kamu yang ingin mengetahui informasi lain seputar trading, kamu dapat bergabung dengan forum traderhub. Di forum traderhub, kamu dapat berdiskusi dengan trader lainnya. Selain itu, kamu juga dapat belajar dan melihat analisis trading dari para analis internasional. Yuk klik di sini!